Dokter-dokter di India menggelar unjuk rasa setelah dua kasus varian baru virus Corona (COVID-19), Omicron, terkonfirmasi di negara ini. Para dokter itu menuntut para mahasiswa kedokteran dikerahkan untuk meningkatkan jumlah tenaga kesehatan saat varian Omicron dikhawatirkan memicu gelombang ketiga Corona.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (3/12/2012), dalam aksinya, para dokter yang berdemo itu enggan menjalankan tugas-tugas non-kritis sebagai bentuk protes.
India, yang rumah sakitnya menanggung beban lonjakan kasus dan kematian yang mencetak rekor pada April dan Mei lalu akibat varian Delta ini, telah mengalami peningkatan jumlah kasus baru Corona dengan sekitar 10.000 kasus tercatat dalam beberapa pekan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam 24 jam terakhir, India melaporkan 9.216 kasus baru Corona di wilayahnya. India saat ini mencatat total 34,62 juta kasus Corona di wilayahnya, dengan 470.115 kematian.
Pada Kamis (2/12) waktu setempat, negara ini mengumumkan dua kasus varian Omicron pertama di wilayah. Dua kasus varian Omicron itu terdeteksi di wilayah Karnataka, dengan salah satunya tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Terdeteksinya varian Omicron, yang pertama teridentifikasi di Afrika Selatan itu, memicu kekhawatiran datangnya gelombang ketiga Corona di India.
Para pakar epidemiologi menyatakan bahwa varian Omicron bisa saja tidak begitu mematikan di India dibandingkan varian Delta yang memicu lonjakan kasus besar-besaran, karena sudah meluasnya penyebaran Corona sebelumnya dan telah dilakukannya vaksinasi.
"Institusi perawatan kesehatan di seluruh wilayah negara ini kekurangan tenaga kerja dokter-dokter residen yang memadai, dengan belum adanya penerimaan pada tahun ini," sebut Federasi Asosiasi Dokter Residen India, yang mewakili puluhan rumah sakit pemerintah, dalam suratnya kepada Menteri Kesehatan.
Pemerintah India harus menunda penerimaan dokter baru karena adanya perselisihan hukum yang terus berlangsung.
India diketahui memiliki salah satu rasio dokter-pasien terburuk di dunia, namun Perdana Menteri (PM) Narendra Modi baru-baru ini mengatakan India akan menghasilkan lebih banyak dokter dalam satu dekade ke depan atau lebih.
Dalam unjuk rasa di Rumah Sakit Dr Ram Manohar Lohia di New Delhi, para dokter residen meneriakkan 'Kami ingin keadilan'. Beberapa dari mereka memegang spanduk dan poster yang bertuliskan: "Kami manusia, bukan robot."
Ajudan Menteri Kesehatan Mansukh Mandaviya belum memberikan komentarnya terkait aksi demo ini.