RDIF menambahkan bahwa vaksin Sputnik V 80 persen efektif melawan virus Corona antara 6-9 bulan setelah dosis kedua diberikan. Belum ada kajian independen untuk mengonfirmasi klaim ini.
Rusia mendaftarkan vaksin Sputnik V sejak Agustus tahun lalu sebelum dilakukan uji klinis skala besar, yang memicu kekhawatiran para pakar soal proses yang dipercepat. Namun sejak itu, vaksin Sputnik V dinyatakan aman dan disebut memiliki efektivitas di atas 90 persen dalam laporan yang dirilis jurnal medis terkemuka The Lancet.
RDIF menyebut dua dosis vaksin Sputnik V telah disetujui di sebanyak 71 negara dan telah mengajukan pendaftaran di kawasan Uni Eropa.
(nvc/ita)