.webp)
Tiga tambahan kasus virus Corona (COVID-19) varian Omicron terdeteksi di wilayah Kanada sepanjang Senin (29/11) waktu setempat. Dengan tambahan ini, maka Kanada saat ini sudah mencatat total lima kasus varian Omicron di wilayahnya.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (30/11/2021), dua kasus varian Omicron terdeteksi di wilayah Ottawa dan satu kasus varian Omicron lainnya terdeteksi di wilayah Quebec -- menjadi kasus varian Omicron pertama di wilayah tersebut.
Menteri Kesehatan Quebec, Christian Dube, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa dampak dari temuan ini, sekitar 115 pelancong yang datang dari negara-negara yang terdampak varian Omicron, terutama Afrika Selatan, telah dipanggil dan diminta menjalani isolasi mandiri serta tes Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Kesehatan Umum, Horacio Arruda, menjelaskan bahwa satu kasus varian Omicron yang terdeteksi di Quebec berasal dari seorang pelancong yang baru saja kembali dari Nigeria -- mirip dengan dua kasus varian Omicron yang terlebih dulu terdeteksi di Ontario pada Minggu (28/11) waktu setempat.
Lebih lanjut, Dube menyebut bahwa satu kasus varian Omicron terdeteksi saat Quebec tengah menghadapi lonjakan kasus Corona beberapa waktu terakhir, sebagian besar dari orang-orang yang belum divaksinasi Corona.
Dalam 24 jam terakhir, otoritas Quebec mencatat sedikitnya 756 kasus baru Corona di wilayahnya.
Dube mendorong para pelancong untuk mempertimbangkan kembali rencana liburan Natal dan akhir tahun mereka dan memperingatkan agar tidak ada perayaan-perayaan besar. Otoritas Quebec kini membatasi acara perkumpulan di rumah-rumah hanya untuk 10 orang maksimum.
"Beberapa pekan ke depan akan kritis," ucapnya.
Simak video 'Epidemiolog: Varian Omicron Kombinasi Mutasi Varian Delta & Beta':
Belum ada penjelasan lebih lanjut soal dua kasus baru varian Omicron yang terdeteksi di Ottawa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian Omicron sebagai 'varian of concern', dengan para peneliti tengah menganalisis karakteristik varian baru ini.
Namun dalam keterangan terpisah dengan BBC, salah seorang dokter pertama di Afrika Selatan yang mendeteksi varian Omicron, Angelique Coetzee, mengatakan bahwa pasien-pasiennya yang terkena varian itu sejauh ini bergejala ringan dan bisa rawat jalan di rumah.
"Keluhan yang disampaikan pasien [Omicron] biasanya adalah mereka merasa sangat capek selama satu atau dua hari. Gejala lain adalah, sakit kepala dan badan terasa sakit. Tenggorokan serak," kata Coetzee dalam wawancara dengan BBC.
"Mereka tidak batuk-batuk, tidak juga kehilangan indra penciuman maupun indra rasa," katanya.
