Deteksi 5 Kasus Varian Omicron, Australia Tunda Buka Perbatasan

Deteksi 5 Kasus Varian Omicron, Australia Tunda Buka Perbatasan

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 29 Nov 2021 17:34 WIB
FILE - In this Nov. 17, 2020, file photo, Australian Prime Minister Scott Morrison reviews an honor guard during a ceremony ahead of a meeting at Japanese Prime Minister Yoshihide Sugas official residence in Tokyo. Morrison said Monday, Nov. 30, 2020, a tweet by a Chinese official which shows a fake image of an Australian soldier appearing to slit a childs throat is β€œtruly repugnant.
Scott Morrison (Kiyoshi Ota/Pool Photo via AP, File)
Canberra -

Otoritas Australia secara tiba-tiba menunda rencana untuk membuka kembali perbatasan internasional bagi para pekerja terampil dan mahasiswa. Keputusan ini dipicu oleh kekhawatiran terkait varian baru virus Corona (COVID-19), Omicron, yang telah terdeteksi di negara tersebut.

Seperti dilansir AFP, Senin (29/11/2021), usai menghadiri rapat keamanan darurat, Perdana Menteri (PM) Scott Morrison menyatakan bahwa pembukaan kembali yang dijadwalkan pada 1 Desember mendatang, akan ditunda setidaknya selama dua pekan.

Perbatasan Australia sebagian besar ditutup untuk warga negara asing selama lebih dari 20 bulan terakhir, yang memicu kekurangan tenaga kerja dan terpukulnya industri pariwisata yang vital.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataannya pada Senin (29/11) waktu setempat, PM Morrison menggambarkan penundaan ini sebagai 'keputusan yang diperlukan dan sementara' yang didasarkan atas saran medis.

"Jeda sementara akan memastikan Australia bisa mengumpulkan informasi yang kami butuhkan untuk lebih memahami varian Omicron," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Australia sejauh ini telah mendeteksi lima kasus varian Omicron. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian baru ini sebagai 'variant of concern', dengan para peneliti masih menyelidiki karakteristiknya.

Dalam pernyataannya, PM Morrison mengutip kekhawatiran baru soal 'efikasi vaksin, jangkauan penyakit, termasuk apakah itu bisa memicu gejala-gejala lebih ringan, dan level penularannya'.

Simak video 'Daftar Negara yang Larang Masuk Penerbangan dari Afrika':

[Gambas:Video 20detik]



Dengan penundaan ini, maka rencana membuka perbatasan bagi para pelancong dari Jepang dan Korea Selatan (Korsel) yang juga dijadwalkan pada 1 Desember juga ikut ditunda.

Australia diketahui menerapkan salah satu pembatasan perbatasan paling ketat dan paling lama di dunia selama pandemi Corona, yang juga disebabkan oleh lambannya laju vaksin Corona di negara ini.

Pemerintah Australia baru membuka perbatasan untuk warga negaranya saja, kemudian juga orang-orang yang berstatus permanent resident serta warga Singapura di bawah kesepakatan tersendiri. Perbatasan Australia belum dibuka untuk sekitar 1,4 juta pekerja terampil yang tinggal di negara itu, yang dilarang masuk kembali jika mereka pergi meninggalkan negara tersebut.

Penundaan yang diputuskan pada Senin (29/11) waktu setempat diperkirakan memicu kekhawatiran bagi sektor pendidikan yang juga terdampak parah Corona. Menurut data kelompok industri bernama Universities Australia, ada sekitar 130.000 mahasiswa internasional yang kini tidak bisa masuk kembali ke Australia.

Halaman 2 dari 2
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads