Aksi protes kembali meletus untuk malam ketiga atas pembatasan COVID-19 yang diterapkan pemerintah Belanda. Kepolisian dan media lokal melaporkan bahwa sudah 130 orang ditangkap sejak kerusuhan dimulai di kota-kota di Belanda.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (22/11/2021), para demonstran menyalakan kembang api dan merusak properti di kota-kota utara Groningen dan Leeuwarden, di kota Enschede di timur dan Tilburg di selatan.
Namun, aksi protes terbaru ini kurang intens daripada kekerasan yang mengguncang Rotterdam pada hari Jumat (19/11) dan Den Haag pada hari Sabtu (20/11) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belanda telah kembali berada di bawah lockdown parsial pada 13 November, sebagai langkah untuk mengendalikan lonjakan kasus infeksi virus Corona. Belanda juga sedang mempertimbangkan apa yang disebut "tindakan 2G" yang memungkinkan bar dan kafe untuk melarang masuk orang-orang yang belum divaksinasi.
"Beberapa kelompok kecil menghancurkan barang-barang di pusat itu," kata seorang juru bicara polisi Groningen kepada AFP. "Polisi anti huru hara hadir untuk memulihkan ketertiban," imbuhnya.
Polisi mengatakan di Twitter bahwa perintah darurat telah dikeluarkan di Enschede, dekat perbatasan Jerman.
"Lima orang baru saja ditangkap di pusat kota karena hasutan dan kekerasan publik. Seruan kami adalah pulang," kata polisi.
Simak video 'Mobil-Motor Dibakar Warga Dalam Demo Ricuh Tolak Lockdown di Belanda':