Babak Baru Korsel 'Hidup dengan Corona' tapi Kasus Malah Melonjak

Babak Baru Korsel 'Hidup dengan Corona' tapi Kasus Malah Melonjak

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 18 Nov 2021 23:15 WIB
People wait to be monitored for possible side effects after receiving the Pfizer COVID-19 vaccine at a vaccination center in Seoul, South Korea, Monday, Oct. 25, 2021. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto: Meskipun sudah melakukan vaksinasi 70%, kasus Corona di Korsel masih melonjak (AP/Ahn Young-joon)
Jakarta -

Korea Selatan sudah mulai menerapkan fase 'hidup bersama Corona'. Alih-alih membuat kehidupan menjadi normal kembali, kasus Corona justru melonjak.

Bahkan negeri Ginseng itu melaporkan rekor tertinggi 3.292 kasus baru COVID-19 dalam sehari. Demikian disampaikan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada Kamis (18/11) ini, seiring negara itu memasuki fase pertama "hidup dengan COVID-19" dengan batasan-batasan yang dilonggarkan.

Seperti diberitakan Reuters dan The Star, Kamis (18/11/2021), peningkatan kasus telah diprediksi oleh para pejabat dan ahli setelah banyak pembatasan jarak sosial dicabut awal bulan ini. Pencabutan dilakukan setelah negara itu melampaui tujuannya untuk memvaksinasi 70% dari 52 juta jiwa penduduknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Saat ini, lebih dari 78,5% populasi Korea Selatan telah divaksinasi lengkap, termasuk lebih dari 90% orang dewasa.

KDCA mengatakan peningkatan kasus serius COVID-19 juga didorong oleh berkurangnya efektivitas vaksin virus Corona yang diberikan kepada kelompok rentan, seperti orang tua yang mendapat vaksin lebih awal.

Hingga Kamis ini ada 506 kasus serius, turun sedikit dari level tertinggi sepanjang masa 522 kasus serius yang dilaporkan sehari sebelumnya.

Untuk mengendalikan lonjakan kasus infeksi virus Corona, KDCA mengatakan pada hari Rabu (17/11) bahwa pihaknya telah memutuskan untuk mempersingkat interval pemberian dosis untuk suntikan booster menjadi empat bulan bagi orang berusia 60 atau lebih tua, serta mereka yang tinggal atau bekerja di panti jompo dan fasilitas rentan lainnya.

Tempat tidur rumah sakit saat ini sedang terisi dengan cepat di sekitar wilayah Seoul yang lebih besar, dengan hanya sekitar 30% unit perawatan intensif (ICU) yang tersisa pada hari Rabu (17/11).

KDCA mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan aturan baru pada pembatasan jarak yang kini telah longgar, jika lebih dari 75% tempat tidur ICU digunakan secara nasional dan faktor-faktor lain yang menimbulkan risiko tinggi.

Ujian di tengah lonjakan kasus COVID-19

Di Sekolah Menengah Bahasa Asing Ewha Girls di pusat kota Seoul, beberapa peserta ujian tiba sambil berpegangan tangan dengan orang tua mereka yang terlihat gugup.

Di luar gerbang sekolah, beberapa orang terlihat sedang berdoa, sementara yang lain berfoto selfie dengan teman dan keluarga.

Korea Selatan telah mengalami lonjakan kasus menjelang ujian Suneung, hampir 3.300 kasus infeksi baru pada Kamis (18/11), jumlah kasus harian tertinggi yang pernah ada.

Sekitar 70 siswa tetap mengikuti ujian meskipun baru-baru ini dinyatakan positif COVID-19. Namun, mereka duduk menggunakan meja dan kursi terpisah.

Otoritas terapkan tindakan luar biasa

Pentingnya ujian nasional tercermin dalam tindakan luar biasa yang diambil otoritas Korea Selatan untuk menghilangkan gangguan bagi peserta ujian. Kantor publik, bank, dan pasar saham buka satu jam lebih lambat dari biasanya untuk membantu melonggarkan lalu lintas, dan memastikan siswa tiba tepat waktu.

Semua aktivitas penerbangan di bandara negara itu juga ditangguhkan selama 35 menit selama tes mendengarkan bahasa Inggris. Semua pesawat di udara harus mempertahankan ketinggian lebih dari 3.000 m.

Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan 79 penerbangan - 16 di antaranya internasional - telah dijadwal ulang karena penyelenggaraan ujian tersebut.

Mobil polisi dan pengawalan sepeda motor siap siaga di area sekolah untuk mengantar siswa yang terjebak macet atau terlambat.

"Ini adalah hari yang sangat penting bagi para peserta ujian, dan tahun lalu sangat berat bagi mereka," kata seorang pejabat di Badan Kepolisian Nasional kepada AFP sebelum ujian.

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads