Lonjakan kasus infeksi virus Corona membuat tempat tidur perawatan intensif (ICU) terisi penuh di sebuah rumah sakit di Freising, Bavaria, Jerman. Ditambah dengan kurangnya staf medis, rumah sakit tersebut membuat keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memindahkan pasien COVID-19 ke Italia utara untuk mendapat perawatan.
Melalui pasang surut selama 18 bulan pandemi, Jerman dalam banyak kesempatan menerima pasien dari negara-negara tetangga karena rumah sakit di tempat lain kehabisan ruang.
Namun kini, gelombang ganas keempat telah menyebabkan jumlah kasus COVID-19 ke rekor tertinggi di Jerman, menempatkan rumah sakit di beberapa bagian negara itu di bawah tekanan besar dan memaksa beberapa orang untuk mencari bantuan di tempat lain di Uni Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (18/11/2021), sementara jumlah total pasien dalam perawatan intensif masih berada di bawah puncak setahun yang lalu, namun kali ini, rumah sakit juga menderita akibat kekurangan personel yang secara serius menghambat kemampuan mereka untuk mengatasi lonjakan pasien.
"Minggu lalu, Rabu atau Kamis, kami harus memindahkan pasien dengan helikopter ke Merano," kata Thomas Marx, direktur medis di rumah sakit di Freising, sebuah kota dengan 50.000 penduduk yang berjarak sekitar 350 km melalui jalan darat ke Merano, Italia.
"Kami tidak memiliki kapasitas lagi untuk menerima mereka, dan rumah sakit Bavaria di sekitarnya juga penuh," kata Marx.
Rumah sakit tersebut juga harus mengirim pasien lain ke kota lain di Bavaria, Regensburg selama akhir pekan.
Simak video 'WHO Sebut Varian Delta Mendominasi Kasus Covid-19 di Dunia':
"Kami berada di batas kapasitas kami, itulah sebabnya kami harus menggunakan cara ini," ujarnya.
Dengan tingkat vaksinasi Jerman yang stagnan di bawah 70 persen dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat tinggi kesehatan telah memohon lebih banyak warga untuk mendapatkan vaksinasi guna membendung lonjakan infeksi.
Kanselir Jerman Angela Merkel kembali meminta pada Rabu (17/11) lalu agar mereka yang belum divaksinasi segera divaksin, dengan mengatakan "ketika cukup banyak orang yang divaksinasi, itulah jalan keluar dari pandemi".
Dalam upaya untuk mendorong lebih banyak orang mau divaksin parlemen Jerman siap untuk mengadopsi peraturan baru tentang lebih banyak pembatasan pada orang yang tidak divaksinasi.
Di bawah proposal tersebut, orang yang tidak divaksinasi harus segera menunjukkan hasil tes negatif Corona untuk menggunakan transportasi umum atau pergi ke kantor.
Di unit perawatan intensif Munich Clinic Schwabing, dokter senior Niklas Schneider menyuarakan frustrasi atas penolakan vaksinasi di beberapa tempat.
"Saya merasa sangat heran bahwa vaksinasi tidak diterima oleh massa meskipun kita memiliki kemungkinan untuk mendapatkannya. Tidak sepenuhnya dapat dimengerti bagi saya bahwa begitu banyak orang membiarkan diri mereka disesatkan oleh beberapa cerita horor tentang vaksin," katanya.
Seperti halnya rumah sakit di Freising, rumah sakit di Munich tersebut juga dalam kapasitas penuh.
"Tim bertahan, tetapi kami sangat frustrasi ... karena pada akhirnya kami adalah pilihan terakhir untuk semua yang salah dengan masyarakat secara keseluruhan," cetus Schneider.