.webp)
Seorang pria yang bersenjatakan pisau melancarkan serangan di depan stasiun kereta Stasiun Fukushima atau Fukushima Station, Jepang bagian timur laut. Akibat penikaman ini, seorang nenek berusia 80-tahun mengalami luka-luka.
Ini merupakan insiden terbaru dalam serangkaian serangan baru-baru ini di jaringan kereta api negara itu.
Seperti dilansir AFP, Senin (15/11/2021), pelaku yang tidak disebut identitasnya, telah ditangkap otoritas setempat. Media lokal melaporkan bahwa pelaku ditangkap oleh orang-orang yang ada di lokasi penyerangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan televisi nasional NHK menyebut seorang nenek berusia 80-an tahun harus dirawat di rumah sakit usai mengalami luka-luka dalam serangan tersebut.
Televisi lokal lainnya, TV-U Fukushima, melaporkan korban mengalami luka-luka di bagian perutnya, namun bisa berbicara.
"Seorang pria dengan pisau menyerang (orang lain) di depan Stasiun Fukushima hari ini. Mobil patroli bergegas ke lokasi kejadian," sebut Kepolisian Prefektur Fukushima dalam pernyataan via Twitter.
"Pria itu telah ditahan," imbuh pernyataan tersebut.
Stasiun Fukushima adalah stasiun kereta api besar yang terletak di wilayah Prefektur Fukushima.
Kepolisian setempat enggan mengomentari lebih lanjut soal insiden ini.
Tindak kejahatan tergolong langka di Jepang, namun serentetan serangan brutal terjadi beberapa bulan terakhir di stasiun maupun di dalam gerbong kereta.
Salah satunya ketika seorang pria 24 tahun ditangkap di Tokyo saat perayaan Halloween pada akhir Oktober lalu, setelah menikam seorang penumpang dan memicu kebakaran di dalam kereta yang tengah melaju. Dia didakwa atas percobaan pembunuhan.
Insiden itu dilaporkan menginspirasi seorang pria berusia 69 tahun untuk memicu kebakaran di dalam rangkaian kereta peluru Shinkansen yang tengah melaju di wilayah Kyushu awal bulan ini. Tidak ada korban luka dalam insiden itu.
Pada Agustus lalu, sedikitnya 9 orang mengalami luka-luka, salah satunya luka serius, akibat serangan penikaman di dalam sebuah kereta komuter di Tokyo. Pelaku penikaman akhirnya menyerahkan diri ke polisi, setelah sempat kabur dari lokasi.
Dalam serangan terpisah, yang juga terjadi pada Agustus, dua orang mengalami luka bakar akibat cairan asam di stasiun kereta bawah tanah di Tokyo.
