Komunitas Ethiopia Yahudi Israel, yang dikenal sebagai Falasha, berjumlah lebih dari 140.000. Mereka sering mengeluhkan diskriminasi dan kurangnya dukungan pemerintah.
Pada akhir tahun 2020, pemerintah Israel mengizinkan 2.000 orang Falasha yang memiliki keluarga di negara Yahudi tersebut untuk berimigrasi.
Falasha bersikeras pada aliya, atau "hak untuk kembali" mereka, sebuah hukum Israel yang memungkinkan orang Yahudi dari mana saja di dunia untuk bermukim kembali di Israel dan mendapatkan kewarganegaraan otomatis.
Selama ini, otoritas agama Israel lambat untuk mengakui orang Ethiopia sebagai orang Yahudi.
Baru pada tahun 1984, dan kemudian pada tahun 1991, negara Yahudi tersebut mengorganisir penerbangan udara besar-besaran untuk sekitar 80.000 orang Ethiopia. Banyak dari mereka akhirnya tinggal di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.
(ita/ita)