Fakta Pilu Ribuan Pengungsi Lintasi Perbatasan Usai Taliban Berkuasa

Fakta Pilu Ribuan Pengungsi Lintasi Perbatasan Usai Taliban Berkuasa

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 12 Nov 2021 04:39 WIB
Pakistani soldiers stand guard while stranded people walk towards the Afghan side at a border crossing point, in Chaman, Pakistan, Friday, Aug. 13, 2021. Pakistan opened its Chaman border crossing for people who had been stranded in recent weeks. Juma Khan, the Pakistan border towns deputy commissioner, said the crossing was reopened following talks with the Taliban. (AP Photo/Jafar Khan)
Ilustrasi (Foto: AP/Jafar Khan)
Jakarta -

Kondisi Afghanistan semakin mencekam sejak kelompok Taliban kembali berkuasa. Terdapat Ribuan pengungsi Afghanistan setiap harinya menyeberangi perbatasan dan masuk ke wilayah Iran.

Jumlah ini disebut akan terus bertambah. Bahkan ratusan ribu pengungsi Afghanistan lainnya diperkirakan akan datang saat musim dingin tiba nantinya.

Dilansir AFP dan Reuters, Kamis (11/11/2021), Badan Pengungsi Norwegia (NRC) melaporkan bahwa sekitar 4.000-5.000 pengungsi Afghanistan menyeberangi perbatasan Iran setiap hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi ini dinilai berpotensi semakin menambah beban Iran. Iran sendiri diketahui telah menampung sekitar 3,6 juta pengungsi Afghanistan.

NRC menyerukan lebih banyak dukungan internasional untuk Iran, yang meskipun tengah menghadapi sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS), masih mengoperasikan apa yang disebut NRC sebagai salah satu kebijakan pengungsi paling inklusif di dunia.

ADVERTISEMENT

"Iran tidak bisa diharapkan untuk menampung begitu banyak warga Afghanistan dengan sangat sedikit dukungan dari komunitas internasional," ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) NRC, Jan Egeland, dalam pernyataannya usai berkunjung ke Iran pekan ini.

Simak halaman selanjutnya.

Disebutkan, perlu adanya peningkatan bantuan baik untuk warga di dalam Afghanistan maupun di negara tetangganya. Peningkatan bantuan ini dinilai perlu segera dilakukan sebelum musim dingin tiba.

"Harus ada peningkatan bantuan segera baik di dalam Afghanistan maupun di negara-negara tetangganya seperti Iran, sebelum datang musim dingin yang mematikan," imbuhnya.

NRC memperkirakan sedikitnya 300 ribu warga Afghanistan telah menyeberangi perbatasan dan masuk ke Iran sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul pada pertengahan Agustus lalu.

Tidak sampai di situ, para pengungsi juga membawa cerita memilukan dari kejadian yang mereka alami.

"Kami mendengar kisah memilukan dari keluarga-keluarga yang baru-baru ini tiba di Iran," ucap Egeland.

Simak halaman selanjutnya

Salah satu pengungsi yang merupakan seorang Muslim (Syiah) dikatakan menjadi target kekerasan Taliban. Ia dikatakan harus berkali-kali melarikan diri sebelum akhirnya dapat sampai ke Iran.

"Satu pengungsi menyatakan mereka menjadi target karena seorang Muslim (Syiah), harta benda mereka yang tersisa dirampas, rumah mereka dibakar dan mereka harus melarikan diri berkali-kali di dalam wilayah Afghanistan sebelum mencapai Iran," tuturnya.

Disebutkan NRC bahwa sekitar US$ 136 juta, dari total US$ 300 juta yang diajukan badan pengungsi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk membantu 515 ribu orang yang kabur dari Afghanistan, dialokasikan untuk Iran. Sejauh ini baru 32 persen dana yang terkumpul.

"Sekarang komunitas internasional harus mengambil tindakan untuk mendukung negara-negara tetangga Afghanistan dan berbagi tanggung jawab untuk membantu mereka terus menyambut para pengungsi," tandas Egeland.

Halaman 2 dari 3
(dwia/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads