Presiden Mozambik Filipe Nyusi memecat Menteri Pertahanan (Menhan) Jaime Neto dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Amade Muquidade. Nyusi menyoroti kompetensi kedua menteri tersebut saat Mozambik memerangi pemberontakan Islam.
Dilansir AFP, Kamis (11/11/2021), Kantor Presiden Nyusi mengeluarkan pernyataan singkat pada hari Rabu waktu setempat yang mengumumkan bahwa Menteri Pertahanan Jaime Neto telah 'dibebaskan' dari tugasnya. Sehari sebelumnya, pernyataan serupa mengumumkan pemecatan Menteri Dalam Negeri Amade Muquidade.
Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai pemberhentian dua menteri utama itu. Keduanya diangkat kurang dua tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada Rabu Nyusi memberi sinyal. Dia mengatakan pemimpin di bidang keamanan tidak boleh 'tidur' terutama di masa perang.
"Seorang pemimpin atau komandan di bidang pertahanan dan keamanan tidak boleh tidur (dalam pekerjaan), terutama pada masa perang," katanya dalam pidato sebelum upacara wisuda sersan militer.
"Posisi yang Anda pegang tidak membiarkan Anda terganggu. Tanggung jawab Anda jelas, angkatan bersenjata harus membela negara," katanya di ibu kota Maputo.
Puluhan tentara beberapa waktu yang lalu ditangkap. Mereka dicurigai menggeledah bank komersial selama serangan jihadis di kota pelabuhan Palma pada Maret lalu.
Hingga saat ini, ketika pasukan asing dikerahkan untuk membantu, tentara Mozambik telah berjuang untuk melawan pemberontakan brutal Islam. Sejak Juli, lebih dari 3.100 tentara Afrika, Eropa dan AS telah dikerahkan ke provinsi Cabo Delgado untuk meredakan kerusuhan.
Setidaknya 3.340 orang telah tewas dan lebih dari 800.000 lainnya mengungsi di sana sejak 2017.