Ribuan Orang Protes Pembatasan COVID-19 di Selandia Baru

Ribuan Orang Protes Pembatasan COVID-19 di Selandia Baru

Mutia Safira - detikNews
Selasa, 09 Nov 2021 14:33 WIB
Selandia Baru catat lonjakan tertinggi kasus COVID-19 di wilayahnya sejak April 2020. Negara itu pun diketahui perpanjang lockdown hingga 27 Agustus mendatang.
ilustrasi (Foto: Getty Images/Hagen Hopkins)
Jakarta -

Ribuan demonstran menggelar aksi unjuk rasa di gedung parlemen Selandia Baru di Wellington pada Selasa (9/11) untuk memprotes kebijakan pembatasan COVID-19. Aksi demonstrasi tersebut membuat pemerintah mengerahkan polisi dalam jumlah besar ke gedung yang dikenal dengan nama Beehive tersebut.

Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (9/11/2021), sekitar 3.000 orang yang sebagian besar tidak menggunakan masker berjalan menuju jantung ibu kota Selandia Baru tersebut .

Beberapa demonstran membawa tulisan "Trump 2020", lainnya membawa tulisan berisi pesan-pesan dari suku Maori yang terkena dampak kebijakan lockdown dan tulisan-tulisan dari guru yang terancam kehilangan pekerjaan jika menolak vaksinasi COVID-19.

Sementara itu, para demonstran lain menargetkan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, dengan tulisan seperti "Pro Pilihan, Anti Jacinda," ditambah tulisan lain seperti "Kebohongan Media" dan "Pengkhianatan Media".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau begitu, aksi protes yang dilakukan berjalan damai. Mereka membubarkan diri setelah melakukan Haka (jenis tarian suku Maori) secara massal di halaman gedung parlemen.

Kepolisian setempat mengatakan tidak ada penangkapan di Wellington, meskipun mereka menyatakan kekecewaannya karena begitu banyak peserta demo yang melanggar pembatasan virus Corona.

ADVERTISEMENT

PM Ardern mengatakan sebagian besar warga Selandia Baru mendukung kebijakan pemerintah terkait penanganan virus Corona. "Apa yang kita lihat hari ini tidak mewakili sebagian besar warga Selandia Baru," tuturnya pada wartawan setempat.

Simak Video: Selandia Baru Mulai Longgarkan Lockdown Akibat Covid-19

[Gambas:Video 20detik]




Pemerintahan Ardern menerapkan kebijakan respons COVID-19 yang ketat, termasuk lockdown (penguncian) dan pembatasan perbatasan, yang membuat negara itu hanya mencapai 31 kematian terkait infeksi virus Corona dari total lima juta populasi.

Penduduk kota terbesar di negara itu, Auckland, telah dikenai perintah tinggal di rumah sejak pertengahan Agustus, dan Ardern minggu ini mengindikasikan pembatasan akan tetap ada hingga akhir November.

Dia telah berjanji untuk memperkenalkan lebih banyak kebebasan, termasuk mengakhiri lockdown, setelah 90 persen populasi divaksinasi sepenuhnya. Namun, mereka yang tidak divaksinasi masih akan menghadapi pembatasan pilihan pekerjaan, perjalanan, dan hiburan mereka

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads