Otoritas Rusia memperingatkan bahwa para dokter di negara tersebut tengah berada di bawah tekanan 'luar biasa' karena melonjaknya kasus virus Corona (COVID-19) beberapa waktu terakhir. Lonjakan kasus itu bahkan membuat ibu kota Moskow di-lockdown selama masa liburan nasional demi membatasi penularan.
Seperti dilansir AFP, Selasa (2/11/2021), situasi di Moskow pada awal pekan ini cenderung sunyi dengan kebanyakan pusat-pusat bisnis ditutup dan layanan non-esensial dihentikan mulai 28 Oktober hingga 7 November mendatang.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa para dokter di zona merah tengah menghadapi 'tekanan fisik dan emosional yang ekstrem' dengan melonjaknya jumlah kasus Corona beberapa waktu terakhir.
"Tentu saja situasinya tidak mudah. Tempat-tempat tidur terisi sebagian besar, dan beberapa hari terakhir situasinya tidak menjadi lebih muda," sebut Peskov.
"Ini adalah beban berlebihan dan luar biasa bagi dokter-dokter kita, yang menunjukkan kepahlawanan dengan apa yang sedang terjadi," imbuhnya.
Rusia, yang menjadi negara yang terdampak Corona paling parah di kawasan Eropa, dilanda gelombang Corona dahsyat pada musim gugur ini yang memicu lonjakan kasus dan kematian hingga mencetak rekor baru, dengan lebih dari 1.000 kematian tercatat setiap harinya.
Pada Senin (1/11) waktu setempat, data pemerintah Rusia menyebut 40.402 kasus dan 1.155 kematian tercatat dalam 24 jam terakhir.
(nvc/ita)