Warga sebuah desa Irak telah membunuh 11 orang sebagai pembalasan atas serangan mematikan yang diklaim oleh kelompok ISIS.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (29/10/2021), seorang pejabat keamanan Irak mengatakan, penduduk desa Al-Rashad yang mayoritas Syiah, di provinsi Diyala timur membunuh 11 orang di dusun tetangga Nahr al-Imam yang mayoritas penduduknya Sunni.
Serangan itu dilakukan pada Rabu (27/10) waktu setempat. Para penyerang menuduh penduduk Nahr al-Imam berada di balik serangan terhadap desa Al-Rashad sehari sebelumnya, yang menewaskan 15 orang, meningkat dari 11 korban jiwa yang dilaporkan sebelumnya. Sebanyak 26 orang lainnya terluka dalam serangan Selasa (26/10) di Al-Rashad tersebut, menurut angka terbaru dari sumber keamanan.
Usai serangan itu, kelompok militan Sunni, ISIS -- yang menganggap Syiah sebagai "sesat" -- mengklaim mendalangi serangan di Al-Rashad tersebut.
Al-Rashad diketahui memiliki banyak anggota pasukan keamanan di antara penduduknya dan sebagian besar dihuni oleh anggota suku Bani Tamim, asal suku gubernur Diyala.
Dewan Fiqih Irak, otoritas yurisprudensi Islam untuk Sunni di negara itu, mengutuk "serangan teroris" di Al-Rashad, serta "balas dendam yang mengerikan" di Nahr al-Imam.
Diketahui bahwa kelompok ISIS pernah mengambil alih sebagian besar wilayah Irak dan Suriah pada tahun 2014, menyatakan dirinya sebagai "kekhalifahan" baru bagi umat Islam.
Pemerintah Irak kemudian mengumumkan kekalahan ISIS pada Desember 2017, tetapi pergolakan kecil terus berlangsung di negara itu, yang berkobar di berbagai titik.
Simak juga 'Warga Pakistan Minta Taliban Berantas ISIS di Afghanistan':
(ita/ita)