ISIS-K Butuh 6 Bulan untuk Bisa Serang AS, Pria China Tikam Mati 7 Orang

International Updates

ISIS-K Butuh 6 Bulan untuk Bisa Serang AS, Pria China Tikam Mati 7 Orang

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 27 Okt 2021 16:34 WIB
Ilustrasi militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)
ilustrasi militan ISIS (Foto: AFP)
Jakarta -

Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) memprediksi kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)-Khorasan di Afghanistan, atau ISIS-K, bisa memiliki kemampuan untuk menyerang AS hanya dalam waktu enam bulan. AS memperkirakan ISIS-K memiliki niat untuk melancarkan serangan semacam itu.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/10/2021), pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan, Colin Kahl, kepada Kongres AS pada Selasa (26/10) waktu setempat.

Hal itu menjadi pengingat terbaru bahwa Afghanistan masih memberikan ancaman keamanan nasional yang serius bagi AS bahkan setelah negara itu mengakhiri perang selama dua dekade di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (27/10/2021):

ADVERTISEMENT

- Taiwan Ingatkan Konflik dengan China Akan Jadi Bencana Global

Menteri Luar Negeri Taiwan mengingatkan konflik yang terjadi antara Taiwan dan China akan menjadi "sebuah bencana, tidak hanya untuk Taiwan, tetapi juga China dan seluruh dunia.

Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (27/10/2021), dalam kunjungannya ke Slovakia, Joseph Wu, Menteri Luar Negeri Taiwan mengatakan bahwa China mungkin meningkatkan ketegangan dengan Taiwan untuk "mengalihkan perhatian domestik" dari ekonomi yang melambat dan permasalahan daya listrik.

Ketegangan meningkat ketika pesawat-pesawat militer China beberapa kali melakukan penyusupan udara di dekat wilayah Taiwan.

"Teori klasik rezim otoriter berbunyi, ketika terjadi krisis domestik, mereka akan membuat krisis eksternal untuk mengalihkan perhatian domestik," ujar Wu.

- Israel Akan Bangun Permukiman Baru di Tepi Barat, AS Sangat Prihatin!

Pemerintah Amerika Serikat menyatakan sangat prihatin akan keputusan Israel untuk membangun permukiman baru di Tepi Barat. AS menyatakan akan "sangat menentang" ekspansi semacam itu di tanah Palestina yang diduduki.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (27/10/2021), kritik oleh pemerintahan Presiden Joe Biden tersebut terhadap Israel termasuk yang terkuat dalam beberapa tahun setelah pemimpin AS sebelumnya Donald Trump memberikan restunya untuk permukiman Yahudi dan aneksasi.

"Kami sangat prihatin dengan rencana pemerintah Israel untuk mengembangkan ribuan unit permukiman," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price kepada wartawan.

"Kami sangat menentang perluasan permukiman, yang sama sekali tidak konsisten dengan upaya untuk menurunkan ketegangan dan untuk menjamin ketenangan, dan itu merusak prospek solusi dua negara," imbuhnya.

- Pria China Tikam 7 Orang hingga Tewas, Termasuk Kepala Partai Komunis

Seorang pria bersenjata pisau mengamuk dan menikam hingga tewas tujuh orang di China, termasuk seorang kepala Partai Komunis lokal. Pria itu kemudian melompat dari jembatan dan hingga kini masih diburu polisi.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (27/10/2021), kepolisian menyatakan, tersangka, bermarga Gao, menikam hingga tewas sebuah keluarga beranggotakan lima orang termasuk dua anak di kota Wuhan pada Minggu (24/10) waktu setempat. Demikian disampaikan kepolisian kota itu dalam sebuah pernyataan di mikroblog resmi Weibo.

Disebutkan kepolisian, tersangka juga melukai seorang pejalan kaki dan seorang sopir taksi saat mencoba mencuri mobil untuk melarikan diri. Dia kemudian melompat dari jembatan di atas Sungai Yangtze pada Senin (25/10) pagi waktu setempat.

Kepolisian tidak menyebutkan apakah pria itu diperkirakan selamat dari lompatan itu.

- AS dan Bahrain Gelar Latihan Drone Pertama di Perairan Teluk

Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan Bahrain menggelar latihan militer gabungan di perairan Teluk. Latihan ini melibatkan sistem tanpa awak termasuk drone militer yang diintegrasikan ke dalam operasi maritim regional.

Seperti dilansir AFP, Rabu (27/10/2021), Armada Kelima AS yang berbasis di Bahrain, bulan lalu, mengumumkan peluncuran gugus tugas baru di kawasan Teluk yang menggabungkan drone dan kecerdasan buatan ke dalam operasi. Gugus Tugas 59 itu disebut akan bergantung pada kemitraan regional dan koalisi.

Pengumuman oleh Komando Pusat Angkatan Laut AS (NAVCENT) itu disampaikan di tengah ketegangan maritim antara Iran dan musuh bebuyutannya, Israel. Bahrain sendiri baru menormalisasi hubungan dengan Israel tahun lalu.

Sejak Februari lalu, Iran dan Israel dituduh terlibat dalam apa yang disebut para pengamat sebagai 'perang bayangan', di mana kapal-kapal terkait kedua negara diserang di perairan sekitar kawasan Teluk secara bergantian.

- ISIS-K Diprediksi Hanya Butuh 6 Bulan untuk Bisa Serang AS!

Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) memprediksi kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)-Khorasan di Afghanistan, atau ISIS-K, bisa memiliki kemampuan untuk menyerang AS hanya dalam waktu enam bulan. AS memperkirakan ISIS-K memiliki niat untuk melancarkan serangan semacam itu.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/10/2021), pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan, Colin Kahl, kepada Kongres AS pada Selasa (26/10) waktu setempat.

Hal itu menjadi pengingat terbaru bahwa Afghanistan masih memberikan ancaman keamanan nasional yang serius bagi AS bahkan setelah negara itu mengakhiri perang selama dua dekade di sana.

Taliban yang kini menguasai Afghanistan, merupakan musuh ISIS-K. Pemerintahan Taliban diketahui berupaya menegakkan hukum dan ketertiban setelah wilayah Afghanistan dilanda rentetan serangan bom bunuh diri dan serangan lainnya yang diklaim oleh ISIS-K.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads