Rusia menyerukan negara-negara Barat untuk terlibat dengan Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan. Pemerintah Rusia juga menyerukan agar negara-negara Uni Eropa membuka kembali Kedutaan Besar di Afghanistan.
Seperti dilansir AFP, Selasa (26/10/2021), otoritas Rusia dalam pernyataannya memperingatkan bahwa Afghanistan berisiko semakin terjerumus lebih jauh ke dalam perdagangan narkoba dan terorisme.
Seruan itu disampaikan setelah Moskow pekan lalu menjadi tuan rumah perundingan internasional yang juga dihadiri pemerintahan Taliban. Dalam pertemuan itu, Taliban sepakat untuk bekerja sama dengan Rusia, China dan Iran dalam isu keamanan regional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbicara kepada wartawan pada Senin (25/10) waktu setempat, Utusan Kepresidenan Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, menyebut bahwa Uni Eropa akan tepat jika membuka kembali misi diplomatiknya di Afghanistan.
"Mitra-mitra Eropa tidak seharusnya meninggalkan Afghanistan," ucap Kabulov, sembari menambahkan bahwa sudah 'saatnya' bagi para diplomat Eropa untuk kembali ke Afghanistan.
Dia menyerukan kepada negara-negara Barat untuk terlibat dengan Taliban dalam mencegah Afghanistan jatuh ke dalam kekacauan dan memperingatkan bahwa upaya-upaya untuk memutus penyaluran bantuan akan 'benar-benar kontraproduktif'.
Lebih lanjut, Kabulov juga memperingatkan bahwa rakyat Afghanistan tidak bisa mengandalkan perdagangan narkoba, terorisme dan penyelundupan senjata dalam upaya bertahan hidup. Dia juga menekankan adanya 'sejumlah besar senjata' yang ditinggalkan oleh pasukan NATO di Afghanistan.
"Jika Barat menginginkan ini, maka mereka berada di jalur yang benar," sebutnya.
Kabulov juga menegaskan kembali seruan Rusia untuk mencairkan pendanaan untuk Afghanistan. Dana miliaran dolar Amerika sebagai cadangan Afghanistan yang disimpan di negara Barat dibekukan dalam upaya menjauhkan dana itu dari Taliban setelah kelompok itu berkuasa kembali pada pertengahan Agustus.
"Ini benar-benar keterlaluan. Siapa yang mereka hukum: otoritas Afghanistan atau rakyat Afghanistan? Uang itu harus dikembalikan kepada rakyat Afghanistan," cetus Kabulov.
Perekonomian Afghanistan berada dalam kondisi buruk dengan bantuan international ditangguhkan, harga makanan naik dan angka pengangguran melonjak. Kabulov menyatakan Rusia bersiap mengirimkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Afghanistan 'dalam beberapa hari ke depan'.