Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan pada Rabu (20/10) waktu setempat, rencana peluncuran platform media sosialnya sendiri. Ini sebagai upaya untuk merebut kembali dominasi internetnya setelah Trump dilarang oleh Twitter dan Facebook, usai aksi kerusuhan di gedung Capitol AS pada 6 Januari lalu.
Dilansir dari AFP, Kamis (21/10/2021), jaringan sosial yang diberi nama "TRUTH Social" tersebut akan dimiliki oleh Trump Media & Technology Group (TMTG), yang diperkirakan akan memulai peluncuran beta untuk "para tamu yang diundang" bulan depan. TMTG menyatakan aplikasi tersebut sudah tersedia untuk pre-order di App Store milik Apple.
TMTG juga bermaksud untuk meluncurkan layanan video on-demand berlangganan yang akan menampilkan program hiburan yang akan dipimpin oleh Scott St. John, seorang produser eksekutif dari "Deal Or No Deal" dan "America's Got Talent".
"Saya menciptakan TRUTH Social dan TMTG untuk melawan tirani Big Tech", kata Trump dalam sebuah pernyataan.
"Kita hidup di dunia di mana Taliban memiliki kehadiran besar di Twitter, namun presiden Amerika favorit Anda telah dibungkam. Ini tidak dapat diterima," cetusnya.
Selama bertahun-tahun, Trump, yang menggunakan Twitter khususnya sebagai senjata retoris selama masa kepresidenannya, telah memerangi raksasa teknologi itu yang menurutnya telah salah menyensor dirinya.
Pertarungan kebebasan berbicara meningkat ketika Facebook, Twitter, Instagram dan beberapa platform media sosial dominan lainnya melarang Trump sebagai bagian dari hukuman karena menghasut massa yang menyerang gedung Capitol AS.