Gunung Aso di Jepang dilaporkan erupsi hingga memuntahkan awan panas setinggi ribuan meter ke udara. Orang-orang diminta untuk menjauhi gunung api tersebut.
Seperti dilansir AFP, Rabu (20/10/2021), belum ada laporan korban luka usai erupsi terjadi pada Rabu (20/10) pagi waktu setempat di wilayah Jepang bagian barat daya ini. Erupsi tersebut diwarnai semburan bebatuan yang beterbangan secara dramatis dalam rekaman CCTV di dekat lokasi.
Orang-orang diperingatkan untuk tidak mendekati gunung api tersebut, karena mengeluarkan gas dan awan panas setinggi 3.500 meter ke udara dan memuntahkan bebatuan yang berjatuhan di lereng gunung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas setempat menyatakan tengah memeriksa apakah ada pendaki yang terjebak atau terluka. Tayangan televisi setempat menunjukkan puluhan kendaraan dan bus pariwisata masih diparkir di museum dekat gunung tersebut.
Semburan awan panas warna abu-abu pekat terlihat menuruni lereng Gunung Aso menuju ke arah museum, namun tidak mencapai lokasi.
"Nyawa manusia adalah prioritas kami dan kami bekerja dengan Angkatan Bersenjata Jepang, polisi dan petugas pemadam untuk menangani situasi secara efektif," ucap Kepala Sekretaris Kabinet, Hirokazu Matsuno, kepada wartawan setempat.
Dalam imbauannya, pejabat Badan Meteorologi Jepang (JMA), Tomoaki Ozaki, mengingatkan agar orang-orang yang berada di dekat gunung api itu 'mewaspadai bebatuan besar yang beterbangan dan aliran material piroklastik'.
"Kewaspadaan dibutuhkan bahkan di area-area yang jauh sesuai arah angin, karena angin mungkin membawa tidak hanya abu tapi juga kerikil," sebut Ozaki, sembari memperingatkan bahwa gas beracun juga disemburkan oleh gunung api tersebut.
Terakhir kali, JMA merilis peringatan untuk Gunung Aso dengan level yang sama pada Rabu (20/10) waktu setempat -- level tiga dari total lima level -- saat gunung api itu erupsi tahun 2016 lalu. JMA telah merilis peringatan soal peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Aso sejak beberapa hari terakhir.