Pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte menerapkan operasi memerangi narkoba secara agresif sejak tahun 2016 lalu. Lebih dari 7.000 orang tewas dalam operasi kepolisian dalam memerangi narkoba selama lima tahun terakhir di Filipina.
Kelompok-kelompok pejuang hak asasi manusia (HAM) menyebut jumlah sebenarnya bisa mencapai tiga kali lipat dari angka tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengumumkan pihaknya akan membuka penyelidikan secara menyeluruh terhadap kampanye perang narkoba di bawah pemerintahan Duterte setelah penyelidikan awal menunjukkan adanya 'serangan meluas dan sistematis terhadap warga sipil' terkait kebijakan itu.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini