Polisi Filipina Tewaskan 4 Warga China dalam Operasi Anti-Narkoba

Polisi Filipina Tewaskan 4 Warga China dalam Operasi Anti-Narkoba

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 19 Okt 2021 15:38 WIB
Ribuan polisi beserta tentara dikerahkan untuk amankan kawasan Manila yang mulai dikunci hari ini, Minggu (15/3). Lockdown dilakukan guna mencegah virus corona.
Ilustrasi (dok. AP Photo/Aaron Favila)
Manila -

Kepolisian Filipina mengonfirmasi telah menewaskan empat warga negara China dalam operasi penggerebekan narkoba. Operasi itu berujung penyitaan sabu berbentuk kristal yang ditaksir bernilai lebih dari 262 juta Peso (Rp 72,6 miliar).

Seperti dilaporkan kantor berita Jerman, dpa dan dilansir The Star, Selasa (19/10/2021), empat warga China yang tewas itu diidentifikasi sebagai tersangka dan 'dikenal sebagai pengedar obat-obatan terlarang' di wilayah Manila dan sekitarnya.

Identitas empat warga China yang tewas tidak diungkap ke publik, hanya disebutkan mereka berasal dari Fujian dan Shanxi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam operasi itu, polisi melakukan penyamaran untuk membeli sabu -- narkoba paling populer di Filipina -- dari para tersangka di sebuah area permukiman di Angeles City, 83 kilometer sebelah utara Manila.

Baku tembak terjadi ketika polisi mengumumkan penangkapan dan para tersangka asal China itu melepas tembakan ke arah polisi. Mereka tewas dalam baku tembak tersebut.

ADVERTISEMENT

Kepolisian menyita 38 kilogram sabu berbentuk kristal, kemudian empat pistol kaliber 45 mm, dan sebuah telepon genggam dari para tersangka usai baku tembak terjadi.

Keempat tersangka yang tewas diyakini masih terkait dengan empat tersangka asal China lainnya yang tewas dan tiga tersangka lain yang ditangkap dalam operasi terpisah di Provinsi Zambales, bulan lalu. Dalam operasi pada 7 September itu, polisi menyita sabu sebesar 500 kilogram senilai nyaris 4 miliar Peso.

Pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte menerapkan operasi memerangi narkoba secara agresif sejak tahun 2016 lalu. Lebih dari 7.000 orang tewas dalam operasi kepolisian dalam memerangi narkoba selama lima tahun terakhir di Filipina.

Kelompok-kelompok pejuang hak asasi manusia (HAM) menyebut jumlah sebenarnya bisa mencapai tiga kali lipat dari angka tersebut.

Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengumumkan pihaknya akan membuka penyelidikan secara menyeluruh terhadap kampanye perang narkoba di bawah pemerintahan Duterte setelah penyelidikan awal menunjukkan adanya 'serangan meluas dan sistematis terhadap warga sipil' terkait kebijakan itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads