Presiden Ekuador Umumkan Keadaan Darurat Gegara Kekerasan Narkoba

Presiden Ekuador Umumkan Keadaan Darurat Gegara Kekerasan Narkoba

Mutia Safira - detikNews
Selasa, 19 Okt 2021 12:04 WIB
Bentrokan antara geng narapidana di penjara Ekuador tewaskan 116 orang. Keluarga para tahanan berdatangan ke penjara untuk mengetahui kabar anggota keluarganya.
kondisi usai kerusuhan penjara di Ekuador (Foto: AP Photo/Angel DeJesus)
Jakarta -

Presiden Ekuador, Guillermo Lasso pada hari Senin (18/10) waktu setempat mengumumkan keadaan darurat di negara tersebut, yang tengah menghadapi lonjakan kekerasan terkait narkoba. Lasso memerintahkan mobilisasi polisi dan tentara di jalanan.

"Dimulai segera, Angkatan Bersenjata dan polisi kita akan dilengkapi dengan kekuatan di jalanan karena kami menetapkan keadaan darurat di seluruh wilayah nasional," kata Lasso dalam pidato yang disiarkan oleh saluran pemerintah Ekuador, seperti dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (19/10/2021).

"Di jalan-jalan Ekuador hanya ada satu musuh: perdagangan narkoba," ucap pemimpin sayap kanan tersebut, seraya menambahkan bahwa "dalam beberapa tahun terakhir Ekuador telah berubah dari negara penyelundup narkoba menjadi negara yang juga mengonsumsi narkoba."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengumuman tersebut dikeluarkan pada malam kunjungan resmi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Anthony Blinken, ke Ekuador dan Kolombia dalam upaya untuk mendukung dan memperluas hubungan dengan negara-negara demokrasi Amerika Latin itu.

Blinken akan berbicara dengan Lasso terkait kerja sama di bidang keamanan, pertahanan, dan perdagangan.

ADVERTISEMENT

Kekerasan telah meningkat secara dramatis di Ekuador dalam beberapa bulan terakhir. Pemerintah menyatakan bahwa antara Januari dan Oktober tahun ini, negara tersebut telah mencatat hampir 1.900 kasus pembunuhan. Angka tersebut naik dibandingkan 1.400 kasus pembunuhan sepanjang tahun 2020.

Keadaan darurat yang diberlakukan selama 60 hari ini memungkinkan pemerintah untuk memobilisasi 3.600 tentara dan polisi untuk berpatroli di 65 penjara di seluruh negara. Lasso mengatakan bahwa polisi juga akan berpatroli di jalan-jalan.

Lihat juga Video: 24 Orang Tewas dalam Kerusuhan di Penjara Ekuador

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya pada Senin (18/10/2021), Lasso menunjuk seorang Menteri Pertahanan baru ketika negara berada dalam kerusuhan penjara besar-besaran.

Presiden menunjuk pensiunan jenderal, Luis Hernandez, untuk jabatan tersebut dengan alasan "keamanan publik yang tidak memadai" di negara Amerika Selatan itu. Pergantian yang tidak diketahui alasannya tersebut dilakukan ketika sistem penjara negara dihadapkan dengan rentetan kerusuhan berdarah, yang sejauh ini telah menewaskan 238 tahanan.

"Ekuador sedang mengalami masa ketidakamanan, ketidakamanan yang bersumber dari beberapa faktor, salah satunya perdagangan narkoba," kata Lasso.

Dua minggu lalu, para anggota kelompok kejahatan terkait kartel narkoba di Meksiko dan Kolombia yang dipenjara, berkelahi menggunakan senjata api untuk menguasai sebuah penjara di kota Guayaquil. Peristiwa tersebut menyebabkan 119 narapidana tewas dalam salah satu pembantaian penjara terburuk dalam sejarah Amerika Latin.

Lasso menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen kematian akibat kekerasan yang terjadi di provinsi pesisir Guayas, yang beribu kota Guayaquil tersebut, dalam beberapa hal berhubungan dengan perdagangan narkoba.

"Ketika peredaran narkoba tumbuh, begitu pula jumlah pembunuhan bayaran dan pembunuhan, di samping kejahatan lain seperti perampokan," tandas presiden.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads