.webp)
Sebuah penembakan terjadi di sebuah bar yang ramai di St Paul, Minnesota, Amerika Serikat (AS). Sedikitnya satu orang tewas dan 14 orang lainnya luka-luka.
Seperti dilansir Associated Press dan Xinhua News Agency, Senin (11/10/2021), insiden pada Minggu (10/10) dini hari ini terjadi di sebuah bar bernama Seventh Street Truck Park. Kepolisian setempat menyebut beberapa orang awalnya melepas tembakan di bar tersebut.
Tiga orang telah ditangkap polisi setempat terkait penembakan ini. Namun ketiganya tengah menjalani perawatan di rumah sakit setempat karena mengalami luka-luka dalam penembakan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiga pria telah ditangkap terkait dengan penembakan pagi ini dan kematian tragis seorang wanita berusia 20-an tahun. Para tersangka saat ini dirawat di rumah sakit karena luka-luka," demikian pernyataan Kepala Kepolisian St. Paul, Todd Axtell, via Twitter.
Lebih lanjut disebutkan oleh Kepolisian St Paul bahwa ketiga pria itu akan dimasukkan ke penjara Ramsey County setelah dipulangkan dari rumah sakit. Belum ada dakwaan yang dijeratkan terhadap mereka.
Otoritas setempat masih menyelidiki apa yang memicu penembakan tersebut.
"Kami memiliki bar yang sangat ramai, banyak orang bersenang-senang dan kemudian ada beberapa individu yang mengeluarkan senjata dan melepas tembakan tanpa pandang bulu, tanpa menganggap nyawa manusia," sebut juru bicara kepolisian setempat, Steve Linder.
Lihat juga video '4 Orang Terluka Akibat Penembakan di Sekolah Texas':
"Dan saya memikirkan wanita malang yang baru saja keluar menikmati waktunya. Satu menit dia menari, tersenyum dan tertawa, dan selanjutnya dia sekarat di pelukan teman. Ini tidak lebih dari sebuah tragedi," imbuhnya.
Wanita berusia 20-an tahun yang tewas menjadi korban jiwa ke-32 di kota itu sepanjang tahun ini. Korban lain yang tertembak diperkirakan akan selamat.
"Hati saya hancur untuk wanita yang terbunuh, orang yang dicintainya dan semua orang yang ada di bar pagi ini," ucap Axtell dalam sebuah pernyataan.
"Dalam sekejap, mereka mendapati diri mereka terjebak dalam situasi neraka. Saya ingin mereka tahu bahwa kami memiliki penyelidik terbaik di negara ini, dan kami tidak akan berhenti sampai menemukan orang yang bertanggung jawab atas kegilaan ini," tegasnya.
