Kala Petempur Taliban Liburan ke Taman Bermain Meski Dilarang Wisata

Round-Up

Kala Petempur Taliban Liburan ke Taman Bermain Meski Dilarang Wisata

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 10 Okt 2021 22:01 WIB
Taliban makin kuat di Afghanistan sejak bersepakat dengan AS, Pentagon mengakui
Petempur Taliban ( Foto: BBC World)
Kabul -

Larangan dari Menteri Pertahanan Taliban, Mullah Mohammad Yaqoob tampaknya masih belum dijalankan. Baru-baru ini, ratusan pejuang Taliban menikmati hari libur dengan berkunjung ke sebuah tempat tujuan wisata populer di ibu kota Kabul, Afghanistan.

Bagaimana cerita liburan para petempur Taliban tersebut? detikcom merangkumkan ulasannya berikut ini seperti dilansir Reuters, Minggu (10/10/2021).

Petempur Taliban Berwisata

Pada Jumat (8/10) para petempur Taliban berwisata ke waduk Qargha, dekat Kabul. Waduk tersebut merupakan lokasi wisata populer di mana tersedia berbagai fasilitas rekreasi lainnya, seperti perahu air hingga lapangan golf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungan para petempur Taliban dilakukan di masa liburan mereka, pasca berbulan-bulan terlibat konflik dan berminggu-minggu melakukan tugas keamanan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada pertengahan Agustus lalu.

"Saya merasa sangat gembira datang ke Kabul dan dapat mengunjungi Qargha untuk pertama kalinya. Orang-orang menyambut saya dan teman-teman saya dengan bersahabat," kata Halimi (24), seorang anggota Taliban dari provinsi Maidan Wardak kepada Reuters dan meminta untuk tidak memberikan nama lengkapnya.

ADVERTISEMENT

Meski dengan agenda liburan, mereka masih dipersenjatai lengkap. Sebagian juga tampak bersantai menyeruput teh di sekitar lokasi sembari membeli makanan ringan.

Sementara anggota lainnya tampak turut mengantri untuk mencoba berbagai wahana taman hiburan lainnya, seperti kora-kora hingga komedi putar.

Selain Halimi, ada pula anggota Taliban lainnya bernama Ziaul Haq. Dia tampak berseri-seri saat dia pergi bermain wahana kuda-kudaan.

Petempur Taliban Tak Pernah ke Kabul Sebelumnya

Raut wajah bahagia terlihat jelas pada para petempur Taliban. Hal ini lantaran sebagian besar dari mereka belum pernah pergi ke Kabul sebelumnya.

Taman hiburan dan wisata lainnya menjadi tujuan refreshing sejenak mereka, sebelum kembali ke tugas mereka di seluruh negeri.

"Kami bangga telah berjuang dan sekarang mereka (Amerika Serikat) pergi, itu hal paling menyenangkan yang pernah kami alami," kata Halimi, menambahkan bahwa dia telah bertemu dengan sepupunya di taman dan piknik untuk merayakan kembalinya Taliban.

Taliban melancarkan pemberontakan selama 20 tahun terhadap pemerintah yang didukung Barat sebelum kembali berkuasa pada Agustus setelah Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan.

Saat ini, para pejuang Taliban ditugaskan untuk memastikan keamanan nasional, yang kian rapuh menyusul setidaknya tiga serangan terhadap lembaga-lembaga keagamaan dalam seminggu terakhir.

Ditegur Menhan Agar Tak Berwisata dan Selfie

Beberapa waktu lalu, muncul laporan Wall Street Journal yang menyebutkan adanya larangan untuk tak berwisata bagi para petempur Taliban. Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan pemerintahan Taliban, Mullah Mohammad Yaqoob.

"Ketika tidak bertugas, mereka melihat-lihat, piknik, dan mengunjungi taman hiburan, dengan membawa senjata dan sorban. Petempur Taliban dari tempat lain di Afghanistan juga datang untuk melihat Kabul layaknya perjalanan wisata," kata laporan WSJ.

Dalam laporan tersebut, Yaqoob menyerukan agar para petempurnya menahan diri agar tidak jalan-jalan di tempat wisata. Mereka juga diminta memperbaiki penampilannya.

Melalui pesan audio, Mullah juga mengkritik beberapa petempur karena pergi ke kantor-kantor pemerintah di mana mereka tidak memiliki urusan dan hanya mengambil fotod i sana.

"Ini sangat tidak pantas karena semua orang membawa ponsel dan mengambil foto di kementerian yang penting dan sensitif tanpa alasan apa pun," katanya seperti dikutip Reuters dan Arab News, Minggu (26/9/2021).

"Bergaul dan mengambil foto dan video seperti itu tidak akan membantu anda di dunia ini, dan juga di akhirat." lanjutnya.

Mullah juga mendesak para petempur Taliban untuk memperbaiki penampilan. Pakaian yang dikenakan hingga apa yang terlihat harus sesuai dengan aturan Islam.

Halaman 2 dari 3
(izt/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads