Mengenang Kiprah A.Q Khan hingga Dijuluki Bapak Senjata Nuklir Pakistan

Mengenang Kiprah A.Q Khan hingga Dijuluki Bapak Senjata Nuklir Pakistan

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 10 Okt 2021 15:08 WIB
(FILES) In this file photo taken on February 6, 2009 Pakistani nuclear scientist Abdul Qadeer Khan gesturing after a court verdict in Islamabad. - Abdul Qadeer Khan, revered as the father of Pakistans nuclear bomb, has died at 85, state-run broadcaster PTV reported on October 10, 2021. (Photo by Aamir QURESHI / AFP FILES / AFP)
Mengenang Kiprah A.Q Khan hingga Dijuluki Bapak Program Senjata Nuklir Pakistan (Foto: AFP/AAMIR QURESHI)

Jasa-Sorotan untuk Abdul Qadeer Khan

Abdul Qadeer Khan memainkan peran kunci dalam mengembangkan kemampuan militer nuklir Pakistan, yang berpuncak pada keberhasilan uji coba nuklir pada Mei 1998. Pakistan pun menjadi kekuatan nuklir ketujuh di dunia.

Pada bulan Maret 2001, Khan dipromosikan ke lingkaran dalam kepemimpinan militer Pakistan sebagai penasihat ilmu pengetahuan dan teknologi khusus untuk Presiden Pervez Musharraf. Namun pada Januari 2004, ia dipecat dari posisinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fasilitas nuklir Dr Khan, Khan Research Laboratories di Kahuta, menjadi laboratorium senjata nuklir utama Pakistan untuk proses pengayaan uranium. Hal ini terus menarik kecurigaan AS hingga pada tahun 2003 AS menjatuhkan sanksi pada fasilitas tersebut .

Khan juga dituduh berbagi teknologi nuklir secara ilegal dengan Iran, Libya, dan Korea Utara. Hingga pada 2004, Khan ditempatkan di bawah tahanan rumah di ibu kota Islamabad, setelah ia mengaku menjalankan jaringan proliferasi ke tiga negara tersebut.

ADVERTISEMENT

Pengungkapan bahwa dia menyampaikan rahasia nuklir ke negara lain mengejutkan dan membuat trauma Pakistan. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Khan menyampaikan "penyesalan terdalamnya dan permintaan maaf".

"Saya bertanggung jawab penuh atas tindakan saya dan meminta maaf," katanya.

Pada Februari 2009, pengadilan mengakhiri masa tahanan rumahnya, namun pergerakan Khan masih dijaga ketat. Khan didampingi oleh pihak berwenang setiap kali dia meninggalkan kediamannya di Islamabad.

Pasca bebas, di tahun-tahun berikutnya, Dr Khan mengkonsentrasikan diri di bidang pendidikan. Ia meluncurkan kampanye melawan buta huruf dan membangun lembaga pendidikan di Mianwali dan Karachi.

Dia mengatakan kepada Yespakistan.com: "Saya bangga dengan pekerjaan saya untuk negara saya. Ini telah memberi orang Pakistan rasa bangga, keamanan, dan telah menjadi pencapaian ilmiah yang hebat."


(izt/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads