Jasa-Sorotan untuk Abdul Qadeer Khan
Abdul Qadeer Khan memainkan peran kunci dalam mengembangkan kemampuan militer nuklir Pakistan, yang berpuncak pada keberhasilan uji coba nuklir pada Mei 1998. Pakistan pun menjadi kekuatan nuklir ketujuh di dunia.
Pada bulan Maret 2001, Khan dipromosikan ke lingkaran dalam kepemimpinan militer Pakistan sebagai penasihat ilmu pengetahuan dan teknologi khusus untuk Presiden Pervez Musharraf. Namun pada Januari 2004, ia dipecat dari posisinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fasilitas nuklir Dr Khan, Khan Research Laboratories di Kahuta, menjadi laboratorium senjata nuklir utama Pakistan untuk proses pengayaan uranium. Hal ini terus menarik kecurigaan AS hingga pada tahun 2003 AS menjatuhkan sanksi pada fasilitas tersebut .
Khan juga dituduh berbagi teknologi nuklir secara ilegal dengan Iran, Libya, dan Korea Utara. Hingga pada 2004, Khan ditempatkan di bawah tahanan rumah di ibu kota Islamabad, setelah ia mengaku menjalankan jaringan proliferasi ke tiga negara tersebut.
Baca juga: Lagi, Pakistan Sukses Uji Coba Rudal Nuklir |
Pengungkapan bahwa dia menyampaikan rahasia nuklir ke negara lain mengejutkan dan membuat trauma Pakistan. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Khan menyampaikan "penyesalan terdalamnya dan permintaan maaf".
"Saya bertanggung jawab penuh atas tindakan saya dan meminta maaf," katanya.
Pada Februari 2009, pengadilan mengakhiri masa tahanan rumahnya, namun pergerakan Khan masih dijaga ketat. Khan didampingi oleh pihak berwenang setiap kali dia meninggalkan kediamannya di Islamabad.
Pasca bebas, di tahun-tahun berikutnya, Dr Khan mengkonsentrasikan diri di bidang pendidikan. Ia meluncurkan kampanye melawan buta huruf dan membangun lembaga pendidikan di Mianwali dan Karachi.
Dia mengatakan kepada Yespakistan.com: "Saya bangga dengan pekerjaan saya untuk negara saya. Ini telah memberi orang Pakistan rasa bangga, keamanan, dan telah menjadi pencapaian ilmiah yang hebat."
(izt/dhn)