Dirahasiakan Trump, AS Ungkap Jumlah Bom Nuklir yang Dimiliki

Dirahasiakan Trump, AS Ungkap Jumlah Bom Nuklir yang Dimiliki

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 06 Okt 2021 09:39 WIB
A deactivated US Titan II nuclear ballistic missile (BRENDAN SMIALOWSKI/AFP)
Ilustrasi -- Salah satu rudal balistik nuklir Titan II milik AS yang tidak aktif (BRENDAN SMIALOWSKI/AFP)

New Start Treaty diketahui membatasi jumlah hulu ledak nuklir yang boleh dimiliki oleh AS dan Rusia, dan membiarkannya berakhir tanpa perpanjangan bisa memicu pembatalan pengurangan hulu ledak nuklir untuk kedua negara.

Trump menginginkan kesepakatan baru yang menyertakan China, yang hanya memiliki sebagian kecil hulu ledak jika dibandingkan AS dan Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biden yang menjabat sejak 20 Januari lalu, dengan segera mengajukan perpanjangan lima tahun untuk New Start Treaty, yang dengan cepat disepakati oleh Presiden Vladimir Putin. Kesepakatan itu membatasi jumlah hulu ledak nuklir yang bisa digunakan AS dan Rusia, yakni hanya 1.550 unit.

Pekan lalu, diplomat AS dan Rusia menggelar pembicaraan secara tertutup di Jenewa, Swiss untuk memulai pembahasan soal perpanjangan New Start Treaty juga soal kontrol senjata konvensional. Seorang pejabat AS, yang enggan disebut namanya, menyebut pembicaraan itu berlangsung 'produktif'.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, menurut penghitungan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm pada Januari 2021, AS memiliki 5.550 hulu ledak nuklir dibandingkan Rusia dengan 6.255 hulu ledak nuklir, kemudian China dengan 350 hulu ledak nuklir, Inggris dengan 225 hulu ledak nuklir dan Prancis dengan 290 hulu ledak nuklir.

Penghitungan itu menyertakan hulu ledak yang sudah tidak digunakan atau 'dipensiunkan', yang tidak dihitung dalam data Departemen Luar Negeri AS.

Masih menurut institut tersebut, jumlah hulu ledak nuklir gabungan dari India, Pakistan, Israel dan Korea Utara (Korut) mencapai sekitar 460 unit.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads