Otoritas Singapura melaporkan 2.475 kasus baru COVID-19 pada Senin (4/10), peningkatan jumlah kasus infeksi harian setelah dua hari menurun.
Seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (5/10/2021), pada hari yang sama, Singapura mencatat delapan kematian terkait virus Corona, sehingga menambah jumlah total kematian menjadi 121 kematian. Kedelapan korban jiwa itu terdiri dari empat pria dan empat wanita, semuanya merupakan warga negara Singapura berusia antara 60-94 tahun.
Tiga di antaranya tidak divaksinasi COVID-19, sementara lima lainnya telah divaksinasi. Semuanya memiliki berbagai kondisi medis yang menjadi penyerta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kasus baru yang dilaporkan pada Senin (4/10), sebanyak 2.460 kasus merupakan penularan lokal, terdiri dari 1.859 kasus di masyarakat dan 601 penghuni asrama migran. Di antara kasus-kasus tersebut, 402 lansia berada di atas usia 60 tahun, demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura dalam publikasi hariannya.
Hingga Senin (4/10), Singapura telah melaporkan total kasus infeksi virus Corona sebanyak 106.318 sejak awal pandemi.
Departemen Kesehatan menyatakan bahwa saat ini terdapat 1.355 pasien yang dirawat di rumah sakit, sebagian besar dalam keadaan sehat dan dalam pengawasan.
Di antara para pasien tersebut terdapat 226 kasus penyakit berat yang membutuhkan bantuan oksigen, dan 35 pasien dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif (ICU). Sebanyak 221 pasien yang sakit parah berusia di atas 60 tahun.
Jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) di rumah-rumah sakit umum di Singapura tercatat mengalami kenaikan dari 26 persen menjadi 53 persen dalam tiga bulan terakhir. Kenaikan itu tercatat saat jumlah kasus virus Corona di Singapura mengalami 'lonjakan eksponensial'.
Menteri Senior Negara Urusan Kesehatan, Janil Puthucheary, di hadapan parlemen Singapura menyebut 'lonjakan eksponensial' kasus Corona baru-baru ini telah berdampak pada kapasitas layanan kesehatan Singapura.
Selain angka rawat inap ICU, jumlah tempat tidur isolasi yang digunakan juga naik dari 58 persen menjadi 86 persen dalam tiga bulan terakhir. Sementara di fasilitas perawatan masyarakat (CCF), angka rawat inap tercatat naik tiga kali lipat dari 10 persen menjadi 35 persen.