Baku tembak terjadi selama enam hari terakhir antara tentara Thailand dengan kelompok militan lokal di wilayah selatan negara itu. Sedikitnya enam orang dilaporkan tewas dalam baku tembak itu.
Seperti dilansir AFP, Senin (4/10/2021), tentara Thailand masih memburu militan yang bersembunyi di area hutan rawa setempat.
Tiga provinsi paling selatan di Thailand dilanda konflik selama 17 tahun terakhir, yang menewaskan lebih dari 7.000 orang -- sebagian besar warga sipil. Militan di wilayah-wilayah tersebut diketahui berjuang mendapatkan otonomi lebih besar.
Pandemi virus Corona (COVID-19) membawa sedikit ketenangan, namun bentrokan kembali pecah beberapa pekan terakhir.
Wilayah Angkatan Darat ke-4 Thailand yang mengawasi provinsi-provinsi bagian selatan, menyatakan bahwa militer Thailand terlibat baku tembak dengan kelompok separatis di Provinsi Narathiwat sejak 28 September lalu.
Tentara Thailand mengepung area hutan rawa di distrik Bachao pada Selasa (28/9) lalu setelah menerima informasi bahwa sekelompok pemberontak bersenjata tengah bersembunyi di sana.
"Kami kehilangan perwira pertama kami dalam baku tembak pada Selasa (28/9) lalu," ucap juru bicara unit militer selatan yang bertanggung jawab atas keamanan di area tersebut, Kolonel Keattisak Neewong, kepada AFP.
(nvc/ita)