Tidak hanya itu, kelompok radikal Al-Qaeda di Irak saat itu sempat menawarkan imbalan US$ 100.000 untuk pembunuhan terhadap Vilks.
Laporan BBC tahun 2007 lalu menyebut bahwa Al-Qaeda di Irak merilis sebuah pesan audio yang disiarkan lewat internet, yang isinya menawarkan imbalan untuk pembunuhan Vilks. Disebutkan dalam pesan audio itu bahwa imbalan sebesar US$ 100.000 akan dinaikkan 50 persen jika Vilks 'disembelih seperti domba'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BBC melaporkan bahwa suara dalam pesan audio itu merupakan pemimpin Al-Qaeda di Irak, Abu Omar al-Baghdadi.
Selama bertahun-tahun, Vilks juga mengalami beberapa serangan yang nyaris merenggut nyawanya. Tahun 2010, dua pria dilaporkan hendak membakar rumah Vilks di Swedia bagian selatan.
Tahun 2015, Vilks berhasil selamat dari serangan bersenjata di sebuah konferensi bertemakan kebebasan berbicara yang digelar di Copenhagen, Denmark, yang menewaskan seorang direktur film Denmark. Saat itu Vilks menyebut dirinya mungkin yang menjadi target serangan.
Sementara itu, tahun lalu, seorang wanita dari Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), mengaku bersalah telah berencana membunuh Vilks.
Kepolisian Swedia, seperti dilansir AFP, mengonfirmasi bahwa Vilks tewas saat mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan sebuah truk pada Minggu (3/10) waktu setempat. Dua polisi yang bertugas mengawalnya, juga tewas dalam kecelakaan itu.
Ditambahkan juru bicara kepolisian itu bahwa tidak ada kecurigaan adanya kesengajaan atau tindak kriminal dalam kecelakaan ini. Namun dalam pernyataannya, Kepolisian Swedia menyatakan bahwa penyebab kecelakaan itu belum diketahui secara jelas dan masih diselidiki.
(nvc/ita)