Tewas Kecelakaan, Pembuat Kartun Nabi Muhammad Pernah Diincar Al-Qaeda

Tewas Kecelakaan, Pembuat Kartun Nabi Muhammad Pernah Diincar Al-Qaeda

Tim Detikcom - detikNews
Senin, 04 Okt 2021 10:46 WIB
FILE - Swedish artist Lars Vilks speaks during an interview with The Associated Press in Malmo, Sweden, Wednesday March 4, 2015. Vilks, who had lived under police protection since his 2007 sketch of the Prophet Muhammad with a dog’s body brought death threats, died from a traffic accident Sunday, Oct. 3, 2021 Swedish news media reported. (AP Photo/David Keyton)
Kartunis Swedia, Lars Vilks, dalam foto tahun 2015 (dok. AP Photo/David Keyton)
Stockholm -

Seorang kartunis Swedia, Lars Vilks, yang tewas dalam kecelakaan mobil diketahui hidup di bawah perlindungan polisi selama lebih dari satu dekade terakhir karena berbagai ancaman pembunuhan yang diterimanya usai dia membuat kartun Nabi Muhammad tahun 2007 lalu.

Kepala Vilks bahkan dihargai US$ 100.000 oleh kelompok radikal Al-Qaeda pada saat itu.

Seperti dilansir Associated Press dan BBC, Senin (4/10/2021), Vilks yang meninggal dunia dalam usia 75 tahun ini sebenarnya tidak banyak dikenal di luar Swedia sebelum dia membuat kartun Nabi Muhammad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di negaranya, Vilks paling dikenal sebagai pembuat patung dari kayu apung di salah satu cagar alam di bagian selatan Swedia. Pembuatan patung di cagar alam itu dilakukan Vilks tanpa izin otoritas setempat, yang memicu gugatan hukum panjang.

Dia dihukum denda oleh pengadilan setempat, namun patung hasil karyanya -- tumpukan kayu apung yang dipaku bersama secara acak dan kacau -- menarik perhatian publik dan dikunjungi ribuan orang dalam setahun.

ADVERTISEMENT

Kehidupan Vilks berubah drastis sekitar 13 tahun lalu, setelah dia membuat kartun Nabi Muhammad yang memicu kemarahan umat Muslim. Kartun kontroversial itu diterbitkan di Swedia setahun setelah surat kabar Denmark mempublikasikan kartun Nabi Muhammad lainnya yang juga memicu kemarahan.

Kartun kontroversial Nabi Muhammad yang dibuat Vilks itu memicu protes sejumlah negara Muslim dan memicu perselisihan diplomatik. Perdana Menteri (PM) Swedia saat itu, Fredrik Reinfeldt, sampai bertemu para Duta Besar dari beberapa negara Muslim untuk meredakan ketegangan.

Tonton juga Video: Macron Bantah Telah Hinakan Nabi Muhammad

[Gambas:Video 20detik]




Tidak hanya itu, kelompok radikal Al-Qaeda di Irak saat itu sempat menawarkan imbalan US$ 100.000 untuk pembunuhan terhadap Vilks.

Laporan BBC tahun 2007 lalu menyebut bahwa Al-Qaeda di Irak merilis sebuah pesan audio yang disiarkan lewat internet, yang isinya menawarkan imbalan untuk pembunuhan Vilks. Disebutkan dalam pesan audio itu bahwa imbalan sebesar US$ 100.000 akan dinaikkan 50 persen jika Vilks 'disembelih seperti domba'.

BBC melaporkan bahwa suara dalam pesan audio itu merupakan pemimpin Al-Qaeda di Irak, Abu Omar al-Baghdadi.

Selama bertahun-tahun, Vilks juga mengalami beberapa serangan yang nyaris merenggut nyawanya. Tahun 2010, dua pria dilaporkan hendak membakar rumah Vilks di Swedia bagian selatan.

Tahun 2015, Vilks berhasil selamat dari serangan bersenjata di sebuah konferensi bertemakan kebebasan berbicara yang digelar di Copenhagen, Denmark, yang menewaskan seorang direktur film Denmark. Saat itu Vilks menyebut dirinya mungkin yang menjadi target serangan.

Sementara itu, tahun lalu, seorang wanita dari Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), mengaku bersalah telah berencana membunuh Vilks.

Kepolisian Swedia, seperti dilansir AFP, mengonfirmasi bahwa Vilks tewas saat mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan sebuah truk pada Minggu (3/10) waktu setempat. Dua polisi yang bertugas mengawalnya, juga tewas dalam kecelakaan itu.

Ditambahkan juru bicara kepolisian itu bahwa tidak ada kecurigaan adanya kesengajaan atau tindak kriminal dalam kecelakaan ini. Namun dalam pernyataannya, Kepolisian Swedia menyatakan bahwa penyebab kecelakaan itu belum diketahui secara jelas dan masih diselidiki.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads