Jumlah kematian akibat COVID-19 di Amerika Serikat kini telah melampaui 700.000 pada hari Jumat (1/10) waktu setempat. Angka ini kira-kira setara dengan populasi ibu kota negara itu, Washington, DC.
Demikian data terbaru dari penghitungan yang dilakukan Universitas Johns Hopkins, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/10/2021).
Angka ini muncul di saat sekitar 55,7 persen populasi sekarang telah divaksinasi penuh atau mendapat dua dosis vaksin, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah tanggapan awal yang sangat dikritik terhadap pandemi, Amerika Serikat kemudian berubah dengan melakukan peluncuran vaksin paling efektif di dunia.
Namun, tetap saja AS mencatat kematian paling banyak di dunia, jauh melebihi negara-negara lainnya seperti Brasil dan India. AS kini juga menghadapi peningkatan jumlah kasus infeksi virus Corona yang dipicu oleh varian Delta yang sangat menular.
Sementara gelombang virus Corona global terbaru memuncak pada akhir Agustus lalu, virus ini terus menyebar dengan cepat, terutama di Amerika Serikat.
Kampanye vaksinasi yang diluncurkan oleh otoritas AS pada bulan Desember lalu -- yang mencapai puncaknya pada bulan April, dengan terkadang lebih dari empat juta suntikan per hari -- belakangan sangat melambat dengan banyaknya warga yang menolak vaksinasi.
Tonton juga Video: Varian Corona R.1 Merebak di AS, Satgas RI: Covid-19 Belum Hilang