AS Akui Terkejut dengan Kekalahan Cepat Tentara Afghanistan dari Taliban

AS Akui Terkejut dengan Kekalahan Cepat Tentara Afghanistan dari Taliban

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 29 Sep 2021 11:15 WIB
Taliban government spokesman Zabihullah Mujahid gives a press conference in Kabul, Afghanistan, Tuesday, Sept. 21, 2021. The Taliban have expanded their interim Cabinet by naming more ministers and deputies, but failed to appoint any women. At the news conference Tuesday, Mujahid held out the possibility of adding women to the Cabinet at a later time, but gave no specifics. (AP Photo/Bernat Armangue)
kelompok Taliban (Foto: AP/Bernat Armangue)
Jakarta -

Para pemimpin tinggi militer Amerika Serikat mengakui bahwa pengambilalihan cepat Taliban di Afghanistan mengejutkan mereka.

"Kami membantu membangun sebuah negara, tetapi kami tidak dapat membentuk sebuah bangsa," kata Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat saat membahas penarikan pasukan AS dari Afghanistan dan evakuasi.

"Fakta bahwa tentara Afghanistan yang kami dan mitra kami latih, meleleh begitu saja -- dalam banyak kasus tanpa melepaskan tembakan -- mengejutkan kami semua," cetus Austin pada Selasa (28/9) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akan tidak jujur untuk mengklaim sebaliknya," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (29/9/2021).

Austin mengatakan Amerika Serikat telah memberi militer Afghanistan "peralatan dan pesawat terbang dan keterampilan untuk menggunakannya."

ADVERTISEMENT

"Selama bertahun-tahun, mereka sering bertarung dengan gagah berani," katanya. "Puluhan ribu tentara dan polisi Afghanistan tewas. Tapi pada akhirnya, kami tidak bisa memberi mereka keinginan untuk menang," tuturnya.

"Setidaknya tidak semuanya," imbuhnya.

Kepala Pentagon itu mengatakan Amerika Serikat "tidak sepenuhnya memahami tingkat korupsi dan kepemimpinan yang buruk di jajaran senior mereka."

Simak video 'Sikap Jenderal AS Saat Nasihatnya soal Afghanistan Ditolak Biden':

[Gambas:Video 20detik]



Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS, mengatakan Amerika Serikat tidak memiliki "penilaian penuh atas semangat kepemimpinan dan kemauan" Angkatan Bersenjata Afghanistan.

"Kita bisa menghitung semua pesawat, truk, mobil dan senapan mesin dan yang lainnya," kata Milley. "Tapi Anda tidak bisa mengukur hati manusia dengan mesin," imbuhnya.

Jenderal AS itu juga mengatakan bahwa Taliban "adalah dan tetap menjadi organisasi teroris dan mereka masih belum memutuskan hubungan dengan Al-Qaeda.

"Saya tidak punya ilusi dengan siapa kita berhadapan," katanya.

"Masih harus dilihat apakah Taliban dapat mengkonsolidasikan kekuatan atau apakah negara itu akan pecah menjadi perang saudara lebih lanjut," kata Milley.

"Tapi kita harus terus melindungi rakyat Amerika dari serangan teroris yang berasal dari Afghanistan," imbuhnya.

"Al Qaeda atau ISIS yang dibentuk kembali dengan aspirasi untuk menyerang Amerika Serikat adalah kemungkinan yang sangat nyata," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads