China Pamerkan Drone Pengintai dan Jet Tempur Terbaru

China Pamerkan Drone Pengintai dan Jet Tempur Terbaru

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 28 Sep 2021 16:29 WIB
China showcased its new air power at Zhuhai, with a range of drones on display including the WL-10 (Noel Celis/AFP)
China memamerkan kekuatan udara terbaru dalam airshow di Zhuhai (Noel Celis/AFP)
Beijing -

China memamerkan kekuatan udaranya yang semakin canggih dalam airshow terbesar di kota tepi pantai Zhuhai. China memamerkan drone pengintai dan jet tempur terbaru dalam pameran tersebut.

Seperti dilansir AFP, Selasa (28/9/2021), pameran di Zhuhai ini digelar saat China bertekad memenuhi tenggat waktu tahun 2035 untuk memperlengkapi militernya untuk perang modern.

China masih tertinggal dari Amerika Serikat (AS) dalam hal teknologi dan investasi untuk mesin perang mereka, namun para pakar menyatakan China mulai mempersempit kesenjangan itu. Laporan intelijen AS tahun ini menandai semakin meningkatnya pengaruh China sebagai salah satu ancaman terbesar bagi AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Selasa (28/9) waktu setempat, tim aerobatik Angkatan Udara China meninggalkan bekas asap berwarna-warni saat bermanuver dalam formasi, dengan para pengunjung mengamati jet-jet tempur, drone dan helikopter serbu baru yang diparkir di landasan.

CH-6, sebuah drone prototipe dengan bentangan sayap 20,5 meter, menjadi salah satu yang dipamerkan dalam airshow ini. Menurut open-source lembaga intelijen Janes, drone CH-6 dirancang untuk aktivitas pengintaian dan bisa membawa senjata untuk misi tempur.

ADVERTISEMENT

Manajer umum pembuat drone, Aerospace CH UAV Co, Qin Yongming, menuturkan kepada AFP bahwa drone itu memiliki ketinggian jelajah hingga 10.000 meter. "Tapi juga bisa terbang hingga ketinggian 15.000 meter," sebut Qin.

"Drone itu bisa terbang untuk waktu yang lebih lama (dibandingkan model sebelumnya)... Bisa melakukan misi yang lebih lama, dengan efisiensi yang lebih tinggi tanpa batas waktu," imbuhnya.

Perlengkapan militer lainnya yang dipamerkan mencakup drone WZ-7 untuk pengintaian perbatasan dan patroli maritim. Ada juga jet tempur J-16D yang diklaim memiliki kemampuan untuk melumpuhkan peralatan elektronik. Keduanya telah dioperasikan oleh Angkatan Udara China.

"Keduanya akan memainkan peran besar baik di Selat Taiwan dan Laut China Selatan," sebut pengamat militer Song Zhongping kepada AFP.

Pakar militer China pada Universitas Teknologi Nanyang Singapura, James Char, menyebut jet tempur J-16 D akan meningkatkan kemampuan tempur militer China, atau Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Jet tempur itu disebut memiliki pod di ujung sayapnya untuk mengganggu perlengkapan elektronik musuh, dan telah dibanding-bandingkan dengan pesawat tempur EA-18G Growler buatan AS.

"Ini memberikan militer China keuntungan saat perang elektronik di udara terhadap target-target yang memiliki kemampuan pertahanan udara signifikan," sebut Char.

China diketahui mengklaim seluruh wilayah perairan Laut China Selatan -- yang menjadi sengketa dengan beberapa negara lainnya -- dan menyatakan Taiwan yang memiliki pemerintahan demokratis sebagai bagian wilayahnya yang tidak bisa diganggu gugat.

Di bawah mantan Presiden Donald Trump, AS mengizinkan penjualan senjata senilai US$ 18 miliar, termasuk platform rudal canggih, ke Taiwan -- yang membuat marah China.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads