Rutte diketahui gemar bepergian dengan sepeda di sekitar Den Haag, bahkan pernah datang dengan sepeda saat hendak bertemu Raja Belanda dan para pemimpin asing, dengan hanya sedikit pengamanan yang mengikutinya.
Laporan surat kabar De Telegraaf menyebut ada 'sinyal bahwa dia (Rutte-red) mungkin menjadi target serangan atau penculikan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan De Telegraaf dalam laporannya bahwa orang-orang 'mencurigakan' dengan keterkaitan pada Mocro Mafia terdeteksi berada di dekatnya pada waktu dan tempat yang berbeda.
Pengintai yang sama disebut terlibat dalam pembunuhan reporter kriminal Belanda, Peter de Vries, pada Juli lalu dan pembunuhan seorang pengacara untuk saksi mata dalam persidangan bos Mocro Mafia tahun 2019 lalu.
"Ini sangat mengkhawatirkan bagi dinas keamanan sehingga dia diamankan," tutur jurnalis De Telegraaf, Mick van Wely, kepada televisi Belanda, NOS.
Laporan De Telegraaf juga menyebut para personel polisi terlatih dari Dinas Keamanan Kerajaan dan Diplomatik Belanda telah ditugaskan untuk melindungi Rutte, baik sebagai 'langkah yang terlihat maupun tak terlihat'.
Otoritas Belanda sebelumnya bersumpah akan menindak tegas tindak kejahatan terorganisasi setelah pembunuhan De Vries. Jurnalis itu disebut bertindak sebagai penasihat dan orang kepercayaan Nabil B, saksi kunci dalam kasus pidana terhadap Ridouan Taghi, yang dijuluki sebagai penjahat paling dicari di Belanda dan pemimpin penting Mocro Mafia.
Geng narkoba itu bernama Mocro Mafia karena anggota-anggotanya sebagian besar berasal dari Maroko dan keturunan Antillea.
(nvc/ita)