Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan polisi dan militer untuk membantu rumah sakit di wilayah ibu kota Manila, yang kekurangan staf karena ratusan petugas kesehatan (nakes) telah tertular virus Corona.
Duterte mengatakan, setidaknya lima rumah sakit besar di Manila yang sudah beroperasi dengan kapasitas penuh, harus mengkarantina para nakes yang terinfeksi dan tidak dapat menerima lebih banyak pasien. Dikatakan pemimpin Filipina itu seperti diberitakan Bloomberg, Kamis (23/9/2021), sekitar 400 pekerja di rumah sakit-rumah sakit tersebut telah terinfeksi Corona.
Duterte mengatakan bahwa Filipina, pemasok perawat global, kini mengalami "kelangkaan" perawat. Bulan lalu, para staf medis di negara Asia Tenggara itu memprotes gaji rendah, tunjangan yang tertunda, dan pengabaian pemerintah seiring kasus-kasus harian COVID-19 yang mencapai rekor telah membuat rumah sakit kewalahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memerintahkan korps medis Angkatan Bersenjata Filipina dan Polisi Nasional Filipina, mohon siapkan sumber daya manusia Anda," kata Duterte, menurut transkrip briefing pada hari Rabu (22/9) waktu setempat.
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan militer telah mulai mengirim perawat ke setidaknya satu rumah sakit, dan dapat menerbangkan lebih banyak personel kesehatan ke Manila jika diperlukan.
Sebelumnya, seperti diberitakan kantor berita AFP, profesi perawat di Filipina sudah sangat kekurangan staf bahkan sebelum pandemi virus Corona. Pandemi telah membuat jumlah perawat makin berkurang.
Lihat juga video 'WHO: Polusi Udara Meningkatkan Risiko Terpapar Covid-19':