AS Danai Pameran Uighur di Jenewa, China Murka!

AS Danai Pameran Uighur di Jenewa, China Murka!

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 17 Sep 2021 13:44 WIB
FILE - In this Sept. 25, 2015, file photo, a military honor guard await the arrival of Chinese President Xi Jinping for a state arrival ceremony at the White House in Washington. China on Tuesday, Dec. 8, 2020, lashed out at the U.S. over new sanctions against Chinese officials and the sale of more military equipment to Taiwan. (AP Photo/Andrew Harnik, File)
Ilustrasi (AP Photo/Andrew Harnik, File)
Jenewa -

Sebuah pameran foto Uighur digelar di Jenewa, Swiss, dengan didanai pemerintah Amerika Serikat (AS). Pemerintah China pun memberikan reaksi keras bernada murka dengan menuduh AS melakukan 'trik politik rendahan'.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (17/9/2021), pameran berjudul 'Wall of the Disappeared' itu menampilkan foto-foto puluhan warga Uighur yang hilang atau diduga ditahan di kamp-kamp yang ada di Xinjiang, China. Pameran itu mulai digelar di luar kantor Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss.

Pameran ini juga menampilkan wawancara dengan para penyintas kamp penahanan Xinjiang yang berbicara soal dugaan sterilisasi paksa. Pameran ini digelar bertepatan dengan sesi Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB yang dimulai pekan ini dan berlangsung selama sebulan ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penting bagi kami untuk menampilkan wajah demi mewakili statistik," sebut Zumretay Arkin, yang pamannya ditampilkan dalam pameran ini.

"Lebih mudah melupakan angka-angka, tapi jika orang-orang melihat wajah, kami harap mereka akan memahami urgensi situasi," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Kelompok-kelompok HAM memperkirakan 1 juta warga Uighur dan etnis minoritas lainnya ditahan di kamp-kamp yang ada di Xinjiang, yang disebut otoritas China sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk memerangi ekstremisme agama.

Kongres Uighur Sedunia mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah AS memberikan hibah finansial untuk pameran tersebut, yang selanjutnya akan digelar di Brussels, Belgia dan Berlin, Jerman.

Lihat juga video 'Jepang-AS-Korsel Bertemu, Bahas Peluncuran Rudal Jelajah Korut':

[Gambas:Video 20detik]



Awal pekan ini, menurut sejumlah sumber, misi AS di Jenewa menampilkan pameran itu dalam resepsi diplomatiknya.

"Kami berkomitmen untuk menempatkan hak asasi manusia pada pusat kebijakan China kami, dan kami akan terus menyoroti pelanggaran HAM berat yang kita lihat dilakukan RRC (Republik Rakyat China) di seluruh China, di Xinjiang, Tibet, Hong Kong dan lainnya," ucap juru bicara misi AS.

Dalam pernyataan kepada wartawan setempat pada Kamis (16/9) malam, misi diplomatik China di Jenewa menuduh AS 'berupaya meraup keuntungan dari menyebarkan informasi keliru soal China'.

"Itu telah melanggar garis moral dasar dalam menjelek-jelekkan orang lain," demikian pernyataan misi diplomatik China.

"AS ... disarankan untuk bertindak sebagai kekuatan yang layak dan menginvestasikan sumber dayanya dalam meningkatkan kesejahteraan dan hak asasi rakyat Amerika, daripada melanggar hak asasi rakyat negara lain dan memainkan trik politik rendahan," tegas pernyataan itu.

Adu argumen antara China dan AS semakin meningkat dalam forum Dewan HAM PBB di Jenewa tahun ini. Pekan ini, utusan China, Jiang Duan, menuduh AS melakukan 'genosida' terhadap warga pribumi Amerika dan melakukan 'rasisme sistemis'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads