Diplomat Afghanistan Ramai-ramai Serukan Dunia Tolak Akui Taliban

Diplomat Afghanistan Ramai-ramai Serukan Dunia Tolak Akui Taliban

Tim Detikcom - detikNews
Kamis, 16 Sep 2021 13:27 WIB
Taliban menyatakan kemerdekaan penuh Afghanistan usai pasukan AS pergi dari negara tersebut. Perginya pasukan AS ini akhiri perang selama 20 tahun di negara itu
Ilustrasi -- Bendera Taliban (dok. AP Photo)
New York -

Sekelompok diplomat Afghanistan di berbagai negara merilis pernyataan gabungan yang menyerukan para pemimpin dunia untuk tidak memberikan pengakuan resmi terhadap Taliban yang kini berkuasa kembali.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (16/9/2021), para diplomat itu juga mencela sekutu-sekutu Afghanistan yang dianggap 'membiarkan rakyat kami berada di bawah kelompok teroris'.

Pernyataan gabungan itu ditandatangani oleh puluhan pejabat Afghanistan yang beroperasi dalam kerangka diplomatik namun tanpa pemerintah yang diwakili.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebanyakan diplomat Afghanistan itu masih bekerja dari misi-misi diplomatik di Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Turki dan negara-negara lainnya.

Para diplomat yang menandatangani pernyataan gabungan itu disebut berada di bawah jabatan Duta Besar.

ADVERTISEMENT

"Kami kehilangan kepercayaan bahwa setelah dua puluh tahun terlibat, sekutu-sekutu kami meninggalkan Afghanistan dan membiarkan rakyat kami di bawah kelompok teroris," demikian tulis para diplomat Afghanistan dalam pernyataan gabungan itu.

Pernyataan gabungan itu juga meminta para pemimpin dunia untuk menggunakan semua cara yang tersedia demi menghentikan kekerasan Taliban terhadap wanita, aktivis masyarakat sipil dan jurnalis.

Pernyataan itu juga menyertakan peringatan soal dampak global atas penggulingan pemerintah Afghanistan oleh Taliban.

"Keberhasilan Taliban dalam merebut kekuasaan melalui cara-cara ilegal dan sarat kekerasan ... mendorong kelompok teroris dan ekstremis di seluruh dunia," sebut para diplomat Afghanistan dalam pernyataannya, sembari menyebut pengambilalihan kekuasaan itu 'menormalisasi kekerasan'.

Dalam pernyataan gabungannya, para diplomat Afghanistan itu menyerukan pembentukan misi pencari fakta internasional yang independen untuk Afghanistan. "Demi memastikan keadilan dan akuntabilitas," cetus pernyataan itu.

Pernyataan itu juga menyerukan para pemimpin dunia untuk mengkonsolidasikan upaya-upaya untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan telah dinegosiasikan di Afghanistan 'yang bisa diterima oleh semua warga Afghanistan, termasuk wanita dan kelompok minoritas'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads