PBB Sorot Makin Kerasnya Respons Taliban terhadap Demonstran

PBB Sorot Makin Kerasnya Respons Taliban terhadap Demonstran

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 10 Sep 2021 18:07 WIB
Taliban fighters patrol as two Traffic policemen stand, left, in Kabul, Afghanistan, Thursday, Aug. 19, 2021. The Taliban celebrated Afghanistans Independence Day on Thursday by declaring they beat the United States, but challenges to their rule ranging from running a country severely short on cash and bureaucrats to potentially facing an armed opposition began to emerge. (AP Photo/Rahmat Gul)
Ilustrasi -- Petempur Taliban di Afghanistan (dok. AP/Rahmat Gul)
Jenewa -

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menilai respons Taliban terhadap unjuk rasa damai yang digelar di berbagai wilayah Afghanistan beberapa waktu terakhir semakin sarat kekerasan. Sedikitnya empat demonstran dilaporkan tewas saat berunjuk rasa.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (10/9/2021), kantor hak asasi manusia (HAM) PBB menyebut bahwa otoritas Afghanistan yang kini dikuasai Taliban menggunakan peluru tajam, tongkat dan cambuk untuk menangani unjuk rasa yang terjadi.

Unjuk rasa yang seringkali dipimpin kaum wanita, memberikan tantangan bagi pemerintahan Taliban yang tengah berupaya mengkonsolidasikan kekuasaan usai mengambil alih kekuasaan sebulan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita telah melihat reaksi dari Taliban yang sangat disayangkan, sangat parah," ujar juru bicara kantor HAM PBB, Ravina Shamdasani, dalam penjelasannya di Jenewa, Swiss.

Disebutkan Shamdasani bahwa PBB mencatat kematian empat demonstran akibat tembakan peluru tajam di Afghanistan beberapa waktu terakhir. Tidak disebutkan lebih lanjut di wilayah mana saja yang menjadi lokasi tewasnya demonstran-demonstran itu.

ADVERTISEMENT

Namun dia menyebut bahwa beberapa atau semua kematian itu terjadi dalam upaya membubarkan demonstran dengan tembakan.

Shamdasani menambahkan bahwa PBB juga menerima laporan soal penggeledahan dari rumah-ke-rumah untuk mencari orang-orang yang ikut unjuk rasa.

Simak Video: Menlu Retno Khawatir Afghanistan Jadi Tempat Teroris Berkembang Biak

[Gambas:Video 20detik]



Para wartawan yang meliput unjuk rasa, sebut Shamdasani, juga ikut menjadi sasaran intimidasi.

"Dalam satu kasus, seorang jurnalis dilaporkan telah diberitahu, saat dia ditendang di kepalanya, 'Anda beruntung Anda tidak dipenggal'," tutur Shamdasani.

"Benar-benar ada banyak intimidasi terhadap jurnalis yang hanya mencoba melakukan pekerjaan mereka," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads