Kekesalan Biden pada Warga AS yang Menolak Divaksin Corona

Kekesalan Biden pada Warga AS yang Menolak Divaksin Corona

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 10 Sep 2021 12:13 WIB
President Joe Biden speaks about the end of the war in Afghanistan from the State Dining Room of the White House, Tuesday, Aug. 31, 2021, in Washington. (AP Photo/Evan Vucci)
Presiden AS Joe Biden (Foto: AP Photo/Evan Vucci)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan kekesalannya pada puluhan juta warga AS yang menolak vaksinasi COVID-19. Biden menyebut warga Amerika yang ragu-ragu terhadap vaksin telah menghambat negara tersebut mengatasi pandemi COVID-19.

"Minoritas tertentu warga Amerika yang didukung oleh minoritas tertentu dari pejabat terpilih telah menghalangi kita untuk mengubah keadaan," katanya dalam pidato Gedung Putih yang disiarkan televisi, di mana dia mengumumkan rencana vaksinasi baru yang akan berdampak pada puluhan juta pekerja.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (10/9/2021), bagian terbesar dari rencana tersebut akan melibatkan perusahaan swasta yang mempekerjakan lebih dari 100 orang untuk memastikan semua pekerja divaksinasi atau dites Corona setiap minggu - sebuah tindakan yang akan berdampak pada sekitar 80 juta orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang yang tidak divaksin telah memenuhi rumah sakit kita, membanjiri ruang gawat darurat dan unit perawatan intensif, tidak meninggalkan ruang bagi orang dengan serangan jantung atau pankreatitis atau kanker," imbuh Biden mengenai sekitar 80 juta warga AS yang menolak vaksinasi COVID-19.

"Ini bukan tentang kebebasan, atau pilihan pribadi, ini tentang melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar Anda, orang-orang yang bekerja dengan Anda, orang-orang yang Anda sayangi, orang-orang yang Anda cintai," kata Biden.

ADVERTISEMENT

Biden mencatat bahwa banyak perusahaan besar dan bahkan Fox News, yang sangat kritis terhadap pemerintahannya, telah mengumumkan langkah serupa.

"Intinya: Kita akan melindungi pekerja yang divaksinasi dari rekan kerja yang tidak divaksinasi. Kita akan mengurangi penyebaran COVID-19 dengan meningkatkan pangsa tenaga kerja yang divaksinasi dalam bisnis di seluruh Amerika," katanya.

Simak juga video 'AS Danai Riset di Wuhan, Penasihat Kesehatan Joe Biden Diminta Mundur':

[Gambas:Video 20detik]



Rencana tersebut telah menuai kritikan dari sejumlah anggota parlemen dari Partai Republik. Mereka menyebut pemerintah telah melampaui kewenangannya dengan persyaratan tersebut, yang rencananya akan diberlakukan melalui aturan darurat yang akan dikembangkan oleh Departemen Tenaga Kerja.

"Kedengarannya sangat seperti kediktatoran," cuit anggota Partai Republik di akun resmi mereka.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads