Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melemparkan isyarat soal minatnya yang semakin meningkat untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam pilpres tahun 2024 mendatang. Trump dilaporkan mulai menyusun rencana dasar untuk kampanye capres mendatang.
Seperti dilansir Politico, Kamis (9/9/2021), isyarat soal meningkatnya minat Trump maju capres 2024 itu didapatkan dari meningkatnya aktivitas Komisi Aksi Politik (PAC) Trump dan petunjuk yang diberikan dalam percakapan privat antara Trump dengan orang-orang kepercayaan serta para penasihatnya.
Sejak kalah dalam pilpres 2020 lalu, Trump dan sekutu-sekutu politiknya telah melontarkan gagasan pencalonan kembali untuk pilpres 2024. Namun belum pernah ada penegasan jelas soal rencana pencalonan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa waktu terakhir, para sekutu dekat Trump mengungkapkan bahwa nasib politik Presiden Joe Biden yang menurun di tengah melonjaknya kembali virus Corona (COVID-19) dan jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban pada 15 Agustus, telah meningkatkan minat Trump.
"Trump melihat Biden ada di ujung tanduk. Dia ingin melemparkan pukulan sebagai petempur, bukan pencemooh dari kerumunan," sebut anggota Kongres AS dari Partai Republik, Matt Gaetz, yang mewakili Florida.
Namun Gaetz menyatakan Trump tidak terburu-buru untuk memberikan pengumuman. "Basisnya benar-benar setia padanya. Dan aturan yang baik dalam politik adalah menjadi kandidat dalam waktu sesingkat mungkin," imbuhnya.
Dalam wawancara baru-baru ini, Trump menghindari untuk membocorkan secara spesifik soal rencananya, namun dia secara privat mengungkapkan kepada orang lain bahwa dia akan maju capres. Trump juga dilaporkan memberikan perhatian lebih baik terhadap detail di balik layat, seperti menyarankan pengeditan iklan pada situsnya agar menyerang Biden lebih keras.
Operasinya juga disebut mengambil langkah konkret untuk meningkatkan profilnya dan menempatkannya untuk kampanye potensial. Trump juga dilaporkan mempekerjakan seorang staf komunikasi baru untuk mengikuti peningkatan aktivitas, dengan sejumlah kampanye ditambahkan ke dalam jadwal musim gugurnya termasuk di wilayah Iowa, Florida dan Georgia yang merupakan swing states.
Untuk semakin menunjukkan rencana kubu Trump, kurang dari sebulan lalu, PAC Trump mengumumkan bahwa pihaknya mempekerjakan dua staf top dari Iowa yang berdedikasi untuk 'memajukan tujuan Save America untuk memilih konservatif yang kuat, pro-Trump, America First'.
Seorang sumber lainnya yang telah membahas rencana Trump namun menolak berbicara banyak soal itu menyatakan bahwa: "Dia (Trump-red) benar-benar belum memutuskan, tapi kita semua berpikir dia akan mencalonkan diri ... dia ingin mendapatkan posisi di mana itu adalah operasi turnkey yang sebelumnya dia setujui. Jadi dia memaksimalkan posisinya ... PAC membantu memenangkan kembali DPR dan Senat. Jika dia melakukan itu, membuat posisinya lebih kuat."
Penasihat kampanye Trump, Jason Miller, menyatakan pekan lalu bahwa kesempatan Trump maju capres mencapai 'antara 99 dan 100 persen'.
"Antara 99 dan 100 persen. Saya pikir dia pasti mencalonkan diri pada tahun 2024. Saya memiliki percakapan yang baik dengannya semalam. Saya akan menemuinya dalam beberapa hari lagi," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan anggota Kongres AS dari Partai Republik, Jim Jordan, yang mewakili Ohio. "Saya tahun demikian (Trump akan maju capres). Saya berbicara dengannya kemarin. Dia siap mengumumkan setelah semua kegilaan di Afghanistan ini," ucap Jordan yang berbicara dengan Trump pekan lalu.
PAC Trump menolak memberikan komentarnya terkait laporan ini. Namun menurut sejumlah orang dekat Trump, dia kemungkinan belum akan mengumumkan pencapresannya sebelum pemilu sela AS tahun 2022 mendatang.
Diketahui bahwa hanya ada satu mantan Presiden AS, Grover Cleveland, tahun 1892 silam yang kembali dari kekalahan untuk kembali ke Gedung Putih. Trump akan berusia 78 tahun saat kampanye pilpres 2024 digelar nanti, yang menjadikannya lebih tua bahkan dari Ronald Reagan saat mengakhiri masa jabatan periode kedua.