.webp)
Taliban melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa yang berkumpul untuk aksi unjuk rasa anti-Pakistan di Kabul, ibu kota Afghanistan. Ini merupakan aksi protes terbaru di Afghanistan sejak kelompok Taliban mengambil alih kekuasaan bulan lalu.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (7/9/2021), sedikitnya 70 orang, kebanyakan wanita, berunjuk rasa di luar gedung Kedutaan Pakistan pada hari Selasa (7/9). Mereka membawa spanduk dan meneriakkan apa yang mereka katakan sebagai campur tangan pemerintah Pakistan, yang telah lama dituduh memiliki hubungan dekat dengan gerakan Taliban.
Staf AFP menyaksikan para anggota Taliban melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari sebelumnya, sekelompok kecil wanita di kota Mazar-i-Sharif, Afghanistan utara menggelar aksi untuk memprotes hak-hak mereka.
Para perempuan juga berkumpul di Herat minggu lalu untuk menuntut mereka diizinkan berpartisipasi dalam pemerintahan baru.
Demonstrasi hari Selasa ini terjadi setelah Taliban mengklaim kendali penuh atas Afghanistan sehari sebelumnya, dengan mengatakan mereka telah memenangkan pertempuran penting untuk Lembah Panjshir, perlawanan terakhir terhadap kekuasaan mereka.
Di lembah itu, yang berada di sebelah utara ibu kota Kabul, terjadi pertempuran dahsyat dengan kelompok Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF), yang melawan kekuasaan Taliban.
"Dengan kemenangan ini, negara kita sudah seluruhnya bebas dari kancah peperangan," kata seorang juru bicara Taliban seperti diberitakan BBC. Namun, hal itu dibantah oleh NRF.
"Tidak benar, Taliban belum merebut Panjshir. Saya menolak klaim Taliban itu," kata juru bicara NRF, Ali Maisam, kepada BBC.
Cuitan dari akun NRF di Twitter juga menyatakan, "Pasukan NRF berada di semua posisi strategis di seluruh lembah itu untuk tetap melawan. Kami yakinkan kepada rakyat Afghanistan bahwa perjuangan atas Taliban dan sekutu-sekutu mereka akan terus berlangsung hingga keadilan dan kebebasan ditegakkan."
