Biden Perintahkan Rilis Dokumen Rahasia Serangan 11 September

Biden Perintahkan Rilis Dokumen Rahasia Serangan 11 September

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 04 Sep 2021 09:50 WIB
President Joe Biden speaks about the end of the war in Afghanistan from the State Dining Room of the White House, Tuesday, Aug. 31, 2021, in Washington. (AP Photo/Evan Vucci)
Presiden AS Joe Biden (Foto: AP Photo/Evan Vucci)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan untuk merilis dokumen-dokumen rahasia hasil penyelidikan pemerintah atas serangan teroris 11 September 2001 atau dikenal sebagai serangan 9/11. Perilisan itu akan dilakukan selama enam bulan ke depan.

Hal itu disampaikan Biden menanggapi tekanan dari keluarga nyaris 3.000 orang yang tewas dalam serangan 9/11 yang didalangi kelompok Al-Qaeda.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (4/9/2021), para keluarga korban telah lama berargumen bahwa dokumen-dokumen rahasia tersebut mungkin berisi bukti bahwa pemerintah Arab Saudi, sekutu dekat AS, memiliki hubungan dengan para pembajak yang menabrakkan pesawat ke gedung World Trade Center dan Pentagon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini, saya menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan Departemen Kehakiman dan lembaga terkait lainnya untuk mengawasi peninjauan deklasifikasi dokumen yang terkait dengan investigasi Biro Investigasi Federal soal 11 September," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Deklasifikasi harus dilakukan "selama enam bulan ke depan."

ADVERTISEMENT

"Kita tidak boleh melupakan rasa sakit abadi dari keluarga dan orang-orang terkasih dari 2.977 orang tak berdosa yang tewas dalam serangan teroris terburuk di Amerika dalam sejarah kita," kata Biden.

Langkah itu dilakukan menjelang peringatan 20 tahun serangan 11 September itu, yang mendorong presiden saat itu George W. Bush memerintahkan invasi ke Afghanistan, di mana Taliban melindungi kepemimpinan Al-Qaeda.

Biden mengatakan "peristiwa yang dimaksud terjadi dua dekade lalu atau lebih, dan itu menyangkut momen tragis yang terus bergema dalam sejarah Amerika."

Simak juga 'AS Hengkang dari Afghanistan, Putin: Hasilnya Nol Besar!':

[Gambas:Video 20detik]



"Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa pemerintah Amerika Serikat memaksimalkan transparansi... kecuali jika alasan yang paling kuat menyatakan sebaliknya," tandasnya.

Biden menarik pasukan AS terakhir dari Afghanistan minggu ini, menyelesaikan evakuasi dramatis dari bandara Kabul setelah Taliban mengalahkan pemerintah Afghanistan yang didukung AS dan kembali berkuasa.

Dorongan untuk informasi lebih lanjut didorong oleh keluarga korban serangan 9/11 yang menuntut Arab Saudi atas dugaan keterlibatan dalam serangan mengerikan itu. Keluarga-keluarga telah lama menyatakan frustrasi pada banyaknya dokumen yang terus dirahasiakan.

Komisi resmi 9/11 yang dibentuk oleh Kongres AS, mengatakan "tidak ada bukti bahwa pemerintah Saudi sebagai lembaga atau pejabat senior Saudi secara individual mendanai" Al-Qaeda.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads