.webp)
Otoritas Amerika Serikat dilaporkan telah membuang setidaknya 15,1 juta dosis vaksin COVID-19 sejak 1 Maret lalu.
Menurut NBC News seperti diberitakan AFP, Kamis (2/9/2021), angka tersebut jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya dan mungkin masih kurang, karena didasarkan pada data yang dilaporkan sendiri dari apotek, negara bagian dan penyedia lainnya.
Setidaknya tujuh negara bagian hilang dari angka-angka tersebut, serta badan-badan federal utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan untuk pembuangan dosis vaksin tersebut bervariasi, seperti karena botol retak, kesalahan dalam pengenceran vaksin, masalah freezer dan lebih banyak dosis dalam botol daripada orang yang akan menerimanya, dengan batasan waktu hanya beberapa jam untuk menggunakan botol setelah dibuka.
Berita ini muncul di saat negara-negara miskin harus berjuang untuk memvaksinasi populasi mereka karena kendala pasokan. Di benua Afrika, menurut data publik yang dikumpulkan oleh Our World in Data, hanya 2,8 persen penduduk yang telah divaksinasi penuh.
Amerika Serikat, di sisi lain, telah memberikan sekitar 440 juta dosis dan memvaksinasi 52 persen dari populasinya. Angka ini seharusnya bisa saja jauh lebih tinggi, jika bukan karena keraguan vaksin yang berkepanjangan di antara sebagian besar warga Amerika.
Sejauh ini, lebih dari satu juta warga Amerika telah menerima dosis vaksin ketiga atau booster. Mulai akhir bulan ini, negara itu berencana untuk membuat suntikan ketiga tersedia untuk semua orang, delapan bulan setelah menerima vaksinasi yang kedua.
Simak juga Video: Rencana Pfizer Produksi 3 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 di 2021
"Ini masalah ekuitas," kata Tim Doran, profesor kebijakan kesehatan di University of York kepada NBC. "Anda memiliki negara yang sangat kaya dengan akses yang baik ke vaksin, yang pada dasarnya membuang vaksin," cetusnya.
Pemerintah Amerika Serikat telah menjanjikan sekitar 600 juta dosis vaksin COVID-19 untuk negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah, dan telah menyumbangkan sekitar 110 juta dosis vaksin hingga awal Agustus ini.
