Sosok Amin al-Haq, Orang Dekat Osama bin Laden yang Balik ke Afghanistan

Sosok Amin al-Haq, Orang Dekat Osama bin Laden yang Balik ke Afghanistan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 01 Sep 2021 10:22 WIB
Tandai kematian Osama bin Laden, CIA lontarkan cuitan
Amin al-Haq diketahui pernah menjadi kepala pengawal mendiang Osama bin Laden (dok. BBC)
Kabul -

Amin al-Haq yang dikenal sebagai orang dekat mendiang pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, dilaporkan kembali ke Afghanistan setelah kelompok Taliban berkuasa. Sosok Al-Haq diketahui pernah menjadi kepala unit elite yang mengawal Osama.

Al-Haq yang berkewarganegaraan Afghanistan ini dilaporkan terlihat dalam sebuah video viral di media sosial, yang menunjukkan dia tiba di Provinsi Nangarhar, Afghanistan, pada Senin (30/8) waktu setempat, dengan menggunakan mobil dan disambut penduduk setempat. Beberapa orang bahkan berfoto dengannya.

Seperti dilansir The Sun dan media India, NewsByte, Rabu (1/9/2021), sosok Al-Haq pernah memimpin unit elite yang bertugas melindungi Osama, atau yang dikenal sebagai Black Guard, saat mereka bersembunyi di dalam gua yang digempur pesawat pengebom Amerika Serikat (AS) dan diburu oleh pasukan khusus AS bertahun-tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut informasi pada situs Interpol, Al-Haq yang juga dikenal sebagai Muhammad Amin dan Saam Khan ini lahir tahun 1960 di Nangarhar dan kini berusia 61 tahun. Dia dilaporkan memiliki sejarah panjang terlibat dalam kelompok bersenjata sejak pertempuran melawan pasukan Soviet di Afghanistan tahun 1980-an silam.

Al-Haq diketahui juga seorang dokter, di mana menurut laporan Los Angeles Times, dia merupakan seorang urologis atau dokter spesialis saluran kemih.

ADVERTISEMENT

Laporan menyebut Al-Haq diduga terlibat dalam lolosnya Osama dari Operasi Anaconda yang dipimpin AS tahun 2002. Sosoknya dilaporkan membantu Osama keluar dari Tora Bora di Afghanistan, lalu menuju Waziristan di Pakistan. Operasi Anaconda yang dilakukan pada Maret 2002 bertujuan memusnahkan atau menangkap Al-Qaeda dan Taliban di Lemba Shahi-Kot dan Pegunungan Arma di Zurmat, Afghanistan.

Meskipun saat itu dikepung, Osama dan Al-Haq berhasil meloloskan diri dengan menyuap para ketua suku dan etnis setempat, hingga akhirnya berhasil menyeberangi perbatasan dan masuk ke wilayah Pakistan.

Simak juga 'Taliban: Perang Berakhir, Afghanistan Rumah Kita bersama':

[Gambas:Video 20detik]



Al-Haq ditangkap di Lahore, Pakistan, tahun 2008 dan kemudian dipenjara di area Peshawar. Namun tiga tahun kemudian, atau tahun 2011, dia dibebaskan oleh Pakistan -- saat itu dipandang sebagai langkah kontroversial. Laporan media Inggris, The Telegraph, saat itu menyebut kepolisian gagal menemukan bukti yang kuat untuk mengaitkan Al-Haq dengan Osama.

"Amin al-Haq telah ditangkap secara keliru, oleh karena itu, polisi gagal membuktikan dakwaan apapun," ucap seorang sumber keamanan setempat kepada The Telegraph pada saat itu.

Menurut laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Al-Haq bertanggung jawab untuk 'berpartisipasi dalam pendanaan, memfasilitasi, mempersiapkan atau melakukan aksi' atas nama Osama dan Al-Qaeda.

Laporan PBB juga menyebut dia terlibat dalam 'menyediakan, menjual atau mentransfer persenjataan dan material terkait' atau 'jika tidak mendukung aksi atau aktivitas' terorisme.

Otoritas AS menetapkan Al-Haq sebagai teroris dan membekukan aset-asetnya tak lama serangan 11 September 2001, yang diyakini AS didalangi oleh Al-Qaeda.

Para analis seperti dilansir BBC sebelumnya menyebut bahwa kepulangan orang dekat Osama ini, bila dipastikan, merupakan peringatan bagi negara-negara Barat bahwa Afghanistan dapat kembali menjadi tempat berlindung bagi teroris.

Laporan PBB baru-baru ini menunjukkan masih adanya ikatan etnis dan perkawinan yang kuat antara Taliban dan Al-Qaeda.

Sedangkan laporan Kantor Inspektur Jenderal Pentagon yang dirilis awal bulan ini mengklaim Al-Qaeda sekali lagi memiliki tempat aman untuk merencanakan pembunuhan massal. "Taliban terus menjaga hubungannya dengan Al-Qaeda, memberikan tempat aman bagi kelompok teroris itu di Afghanistan," sebut laporan itu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads