Biden Dicela Usai Tarik Pasukan dari Afghanistan: Aib Besar Bagi AS!

Biden Dicela Usai Tarik Pasukan dari Afghanistan: Aib Besar Bagi AS!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 31 Agu 2021 10:09 WIB
U.S. soldiers stand guard along a perimeter at the international airport in Kabul, Afghanistan, Monday, Aug. 16, 2021. On Monday, the U.S. military and officials focus was on Kabul’s airport, where thousands of Afghans trapped by the sudden Taliban takeover rushed the tarmac and clung to U.S. military planes deployed to fly out staffers of the U.S. Embassy, which shut down Sunday, and others. (AP Photo/Shekib Rahmani)
tentara AS telah ditarik dari bandara Kabul (Foto: AP/Shekib Rahmani)
Jakarta -

Para anggota parlemen dari Partai Republik Amerika Serikat menyerang pemerintahan Presiden Joe Biden atas penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Mereka mengecam penarikan yang kacau itu sebagai tindakan memalukan yang membuat warga Amerika berada di bawah "belas kasihan teroris." Biden pun dianggap telah mendatangkan aib besar bagi rakyat Amerika.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (31/8/2021), kritikan mengalir setelah pejabat-pejabat militer AS mengumumkan bahwa penerbangan evakuasi terakhir telah meninggalkan bandara Kabul pada Senin (30/8) malam waktu setempat, mengakhiri misi 20 tahun yang menjadi perang terpanjang Amerika dan menyerahkan Afghanistan kepada penguasa barunya, Taliban.

"Presiden Biden sedang bersiap untuk meninggalkan warga Amerika di Afghanistan di bawah belas kasihan teroris," tulis anggota Kongres dari Partai Republik Kevin McCarthy di Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pejabat AS mengatakan penerbangan evakuasi dari Kabul telah membawa lebih dari 123.000 orang, banyak dari mereka adalah warga Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban.

ADVERTISEMENT

Di antara mereka adalah 6.000 orang Amerika, yang menurut kepala Komando Pusat AS Jenderal Kenneth McKenzie adalah "sebagian besar" dari mereka di negara itu.

Tapi "kami tidak mengeluarkan semua orang yang kami inginkan," katanya.

Tidak jelas berapa banyak orang Amerika yang masih berada di negara itu. Sebelum pengumuman penarikan, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa kurang dari 250 orang Amerika yang ingin meninggalkan Afghanistan, masih ada di sana.

Senator Rick Scott dari Florida mengatakan bahwa atas arahan Biden, Amerika Serikat telah "menelantarkan" ratusan warganya.

Simak juga video 'Biden Bakal Kerahkan Kekuatan Penuh Hadapi Badai Ida':

[Gambas:Video 20detik]



"Kita tidak bisa berperang tanpa akhir, tetapi ruang lingkup dan konsekuensi dari kegagalan Biden di sini sangat mengejutkan," kata Scott.

"Presiden Biden telah mendatangkan aib besar bagi rakyat Amerika," imbuh anggota kongres Richard Hudson.

Kritik dari anggota kongres Michael Waltz, mantan kombatan Pasukan Khusus di Afghanistan, sangat pedas.

"Kata-kata di seluruh wilayah adalah bahwa jihad telah menang, dan demokrasi telah kalah. Itu memalukan," kata Waltz.

"Dan itu akan membuat Amerika kurang aman dan membuat tentara Amerika di masa depan terbunuh, yang kemudian harus kembali untuk menangani kekacauan ini," imbuhnya.

"Joe Biden meninggalkan orang-orang Amerika," kata ketua Komite Nasional Partai Republik Ronna McDaniel dalam sebuah pernyataan.

"Keputusannya untuk menyebabkan bencana ini dan meninggalkan Amerika dan kepentingan kita membuktikan apa yang kita semua sudah tahu -- Joe Biden tidak mampu menjabat sebagai Panglima Tertinggi dan AS serta dunia kurang aman karena dia," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads