Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memberikan penghormatan terakhir untuk 13 tentara AS yang tewas dalam serangan bom bunuh diri di gerbang bandara Kabul, Afghanistan. Jenazah para tentara itu tiba di AS pada Minggu (29/8) waktu setempat setelah diterbangkan dengan pesawat militer dari Kabul.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (30/8/2021), seremoni penghormatan terakhir untuk 13 tentara AS itu berlangsung hening dan khidmat di Pangkalan Udara Dover. Biden didampingi oleh istrinya, Jill, saat menghadiri seremoni tersebut.
Sebelum menghadiri seremoni itu, Biden dan Jill terlebih dulu menemui keluarga para tentara AS itu secara privat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa para tentara yang meninggal berusia antara 20-31 tahun, dan berasal dari berbagai wilayah mulai dari California hingga Massachusetts. Lima tentara di antaranya baru berusia 20-an tahun, yang berarti mereka lahir tidak lama sebelum serangan 11 September 2001 yang menjadi alasan AS mengerahkan operasi militer ke Afghanistan.
Para tentara AS yang tewas ini bertugas mengamankan proses evakuasi yang diwarnai kekacauan di bandara Kabul, setelah kelompok Taliban berkuasa.
"13 Anggota yang meninggal merupakan para pahlawan yang memberikan pengorbanan terbesar dalam pengabdian tertinggi bagi warga Amerika dan sambil menyelamatkan nyawa orang lain," sebut Biden dalam pernyataannya.
"Keberanian dan ketidakegoisan mereka telah memampukan lebih dari 117.000 orang yang berisiko bisa mencapai keselamatan sejauh ini," imbuhnya.
Sebagai penghormatan terakhir, Biden meletakkan tangannya di dada dan menutup mata sambil berdoa saat setiap peti jenazah diturunkan dari pesawat militer dan dimasukkan ke dalam kendaraan yang menunggu.
Biden didampingi oleh sejumlah menteri dan penasihatnya dalam seremoni ini, termasuk Menteri Pertahanan Lloyd Austin, Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Tewasnya 13 tentara AS dalam serangan bom di Kabul ini menjadi kematian pertama bagi militer AS di Afghanistan sejak Februari 2020. Sebanyak 11 tentara di antaranya merupakan personel Marinir AS, dengan satu lainnya merupakan tentara Angkatan Laut AS dan satu lainnya merupakan tentara Angkatan Darat AS.