AS Lancarkan Serangan Drone ke Target ISIS-K di Afghanistan

AS Lancarkan Serangan Drone ke Target ISIS-K di Afghanistan

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 28 Agu 2021 09:30 WIB
In this image provided by the Department of Defense, two paratroopers assigned to the 1st Brigade Combat Team, 82nd Airborne Division conduct security while a C-130 Hercules takes off during a evacuation operation in Kabul, Afghanistan, Wednesday, Aug. 25, 2021. (Department of Defense via AP)
Ilustrasi -- Tentara AS di bandara Kabul, Afghanistan (Department of Defense via AP)
Washington DC -

Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan drone terhadap target yang disebut sebagai 'perencana' kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Khorasan atau ISIS-K di Afghanistan. ISIS-K mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di bandara Kabul yang menewaskan lebih dari 170 orang, termasuk 13 tentara AS.

Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Sabtu (28/8/2021), serangan drone terhadap target ISIS-K ini dilancarkan AS pada Jumat (27/8) waktu setempat, atau kurang dari 48 jam setelah serangan bom bunuh diri mengguncang bandara Kabul.

"Serangan udara tak berawak terjadi di Provinsi Nangarhar, Afghanistan. Indikasi awal menyatakan kita membunuh target," sebut Kapten Bill Urban dari Komando Pusat AS dalam pernyataannya, merujuk pada satu individu yang tewas akibat serangan drone AS itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak mendapati adanya korban sipil," imbuhnya.

Tidak disebutkan lebih lanjut soal identitas target serangan drone AS itu. Hanya disebutkan bahwa serangan drone itu menargetkan seorang anggota ISIS-K yang menjadi 'perencana' terkait serangan terhadap AS di Kabul.

ADVERTISEMENT

Tidak diketahui secara jelas apakah individu itu terlibat langsung dalam serangan bom di luar bandara Kabul. Disebutkan juga bahwa serangan drone itu dilancarkan oleh militer AS dari luar wilayah Afghanistan.

Serangan drone ini menjadi serangan pertama AS sejak ledakan bom bunuh diri mengguncang gerbang bandara Kabul pada Kamis (26/8) malam waktu setempat. Sedikitnya 169 warga Afghanistan dan 13 tentara AS tewas akibat ledakan bom itu.

Tonton Video: Badan Keamanan AS: Korban Tewas Bom Kabul Terbesar dalam Satu Dekade

[Gambas:Video 20detik]



Presiden Joe Biden sebelumnya bersumpah akan membalas serangan bom yang diklaim ISIS-K tersebut. Biden bahkan mengungkapkan dirinya telah memerintahkan para komandan militer AS menyusun rencana untuk menyerang aset-aset ISIS-K.

"Kepada mereka yang melancarkan serangan ini juga siapa pun yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah ini: Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayarnya," tegas Biden dalam pernyataan pada Kamis (26/8) waktu AS.

Pada Jumat (27/8) sore waktu setempat, juru bicara Pentagon, John Kirby, menyatakan keyakinan AS bahwa ISIS-K merencanakan serangan lainnya. "Kami masih meyakini ada ancaman kredibel... ancaman-ancaman spesifik yang kredibel," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads