2 ledakan diduga bom bunuh diri terjadi di luar Bandara Kabul, Afghanistan. Korban tewas kini bertambah menjadi 20 orang.
Dilansir AFP, juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, menyebut korban tewas akibat bom bunuh diri sebanyak 20 orang. 52 orang lainnya terluka.
"13 sampai 20 orang (tewas) ," kata Mujahid kepada AFP, Jumat (27/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taliban mengutuk keras bom bunuh diri itu. Taliban menyebut ledakan itu terjadi di wilayah yang dikendalikan militer Amerika Serikat.
"Mengutuk keras pemboman yang menargetkan warga sipil di bandara Kabul," sebuah pernyataan yang dirilis oleh Mujahid di Twitter.
Rumah sakit Kabul melaporkan enam orang tewas. Lalu 90 orang lainnya terluka.
Pentagon mengatakan sejumlah tentara AS tewas karena ledakan tersebut. Juru bicara Pentagon John Kirby menyebut bom bunuh diri itu sebagai serangan kompleks.
Departemen Luar Negeri AS menyebut adanya laporan tentang tembakan yang meletus beberapa saat setelah bom bunuh diri. AS meminta warganya melarikan diri dari sejumlah titik yang dianggap berbahaya.
"Warga AS harus menghindari bepergian ke bandara dan menghindari gerbang bandara. Mereka yang berada di Gerbang Abbey, Gerbang Timur, atau Gerbang Utara sekarang harus segera pergi," kata John Kirby.
Para pejabat AS dan sekutu memiliki informasi intelijen bahwa pelaku bom bunuh diri terkait dengan kelompok Negara Islam (ISIS) di Afghanistan dan Negara Islam-Khorasan (IS-K). Kelompok ini diketahui berselisih dengan Taliban.
(isa/isa)