Putin dan Xi Jinping Sepakat Perangi Ancaman Terorisme dari Afghanistan

Putin dan Xi Jinping Sepakat Perangi Ancaman Terorisme dari Afghanistan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 26 Agu 2021 16:48 WIB
Taliban fighters patrol as two Traffic policemen stand, left, in Kabul, Afghanistan, Thursday, Aug. 19, 2021. The Taliban celebrated Afghanistans Independence Day on Thursday by declaring they beat the United States, but challenges to their rule ranging from running a country severely short on cash and bureaucrats to potentially facing an armed opposition began to emerge. (AP Photo/Rahmat Gul)
Ilustrasi -- Petempur Taliban berpatroli di jalanan Afghanistan (dok. AP/Rahmat Gul)
Moskow -

Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden China, Xi Jinping, sepakat bahwa kedua negara akan meningkatkan upaya-upaya menangkal 'ancaman-ancaman' yang muncul dari Afghanistan setelah kelompok Taliban berkuasa.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (26/8/2021), Kantor Kepresidenan Rusia atau Kremlin mengungkapkan bahwa Putin dan Xi membahas situasi terkini di Afghanistan dalam percakapan telepon pada pekan ini.

"(Kedua pemimpin) Menyatakan kesiapan mereka untuk meningkat upaya-upaya memerangi ancaman terorisme dan perdagangan narkoba yang datang dari wilayah Afghanistan," demikian pernyataan Kremlin mengungkapkan isi percakapan Putin dan Xi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan juga oleh Kremlin bahwa kedua pemimpin membahas 'pentingnya membangun perdamaian' di Afghanistan dan 'mencegah menyebarnya instabilitas ke wilayah-wilayah yang berdekatan'.

Dalam percakapan telepon, Putin dan Xi 'sepakat untuk mengintensifkan kontak bilateral' dan 'memanfaatkan sebaik mungkin potensi' Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang akan menggelar pertemuan di Tajikistan bulan depan.

ADVERTISEMENT

Beberapa negara bekas Soviet di kawasan Asia Tengah, yang menjadi lokasi Rusia membangun pangkalan militer, diketahui berbagi perbatasan dengan Afghanistan dan China.

Sementara Rusia cenderung optimis meskipun berhati-hati soal kepemimpinan baru di Kabul, Putin memperingatkan bahwa militan Afghanistan mulai memasuki negara-negara tetangga sebagai pengungsi.

Putin juga melontarkan kritikan untuk keterlibatan kekuatan asing terhadap urusan domestik Afghanistan.

Dia menyatakan bahwa Moskow telah belajar dari invasi era Uni Soviet ke Afghanistan bertahun-tahun lalu.

Otoritas China sendiri, setelah Taliban mengambil alih kekuasaan, menyatakan siap memperdalam 'hubungan yang bersahabat dan kooperatif' dengan Afghanistan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads