Tak Mempan Lockdown di Sydney Sebab Corona Kian Bergolak

Round-Up

Tak Mempan Lockdown di Sydney Sebab Corona Kian Bergolak

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 25 Agu 2021 23:03 WIB
Sydney lockdown
Foto: Situasi lockdown di Sydney, New South Wales, Australia (dok. CNN)
Jakarta -

Kebijakan lockdown yang diterapkan Pemerintah Sydney tak menghentikan laju penularan COVID-19. Kasus positif COVID-19 di ibu kota negara bagian New South Wales, Australia itu terus meningkat.

Dilansir Reuters dan Channel News Asia, Rabu (25/8/2021), tercatat ada 113 warga yang mendapat perawatan intensif di rumah sakit. 98 Orang di antaranya tidak divaksinasi.

"Ini menyoroti ... fakta bahwa vaksinasi adalah kuncinya. Kita perlu meningkatkan tingkat cakupan vaksin tersebut," kata Kepala Petugas Kesehatan negara bagian NSW Kerry Chant dalam sebuah pengarahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus positif harian bahkan menyentuh angka rekor pada hari ini. Rumah sakit setempat disebut mendapat tekanan berat.

Warga yang terpapar COVID-19 memenuhi rumah-rumah sakit. Mereka menempati kamar rawat inap.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, dua bulan sudah pemerintah setempat menerapkan lockdown. New South Wales (NSW) sendiri melaporkan 919 kasus baru di tengah wabah varian Delta.

Pemerintah Tambah Bantuan Uang bagi Warga Sydney yang Terdampak 'Lockdown' Jadi Sekitar Rp8 Juta SemingguFoto: Pemerintah Tambah Bantuan Uang bagi Warga Sydney yang Terdampak 'Lockdown' Jadi Sekitar Rp8 Juta Seminggu (ABC Australia)

Australia yang kini diterpa gelombang ketiga virus Corona mengambil langkah lockdown lebih dari setengah dari 25 juta penduduknya, termasuk kota-kota terbesarnya seperti Sydney dan Melbourne. Pemerintah Australia juga mempercepat peluncuran vaksin yang awalnya lamban.

Sekitar 31 persen orang di atas 16 tahun telah divaksinasi lengkap. Sementara 54 persen telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

"Tidak ada keraguan bahwa bagian dari jaringan rumah sakit berada di bawah tekanan berat ketika sebagian besar kasus, 80 persen kasus berasal dari wilayah yang sama," kata Premier NSW, Gladys Berejiklian kepada wartawan, mengacu pada jumlah kasus yang tinggi di pinggiran barat daya Sydney.

Sementara itu di di negara bagian Victoria, kasus baru COVID-19 turun untuk hari kedua berturut-turut, dengan 45 kasus baru terdeteksi, turun dari 50 kasus sehari sebelumnya. Penurunan ini terjadi seiring para pejabat berusaha untuk meningkatkan peluncuran vaksin dengan mengizinkan siapa pun yang berusia di atas 16 tahun untuk membuat janji vaksinasi mulai Rabu ini.

Terlepas dari wabah Delta baru-baru ini, jumlah kasus COVID-19 di Australia masih relatif rendah, dengan total lebih dari 46.600 kasus dan 986 kematian sejauh ini.

Baca berita selengapnya di halaman berikutnya.

Warga Australia Akhirnya Bersedia Divaksin Astrazeneca

Dilansir ABC Australia, warga Melbourne Marika Salim dan suaminya Leonardi Djuhari akhirnya memilih vaksin AstraZeneca agar terlindungi sedini mungkin. Mereka yang berbisnis kafe di Negeri Koala itu semula berharap mendapat suntikan vaksin Pfizer.

"Kami berdua berisiko tinggi karena bekerja di kafe, bertemu banyak orang setiap hari. Melihat apa yang terjadi di Sydney, kami khawatir itu juga bisa terjadi di sini," kata Marika.

"Saya tentu tidak mengharapkannya, tapi bila kafe kami ini masuk dalam daftar situs terpapar COVID, saya ingin agar kami sudah divaksinasi. Sepertinya banyak orang yang mau divaksinasi Pfizer," ujar dia.

Marika memutuskan menerima vaksin Astrazeneca lantaran khawatir menunggu lama untuk mendapat jatah vaksinasi dengan Pfizer.

"Saya khawatir nanti saat vaksin itu tersedia untuk kelompok di bawah 40 tahun, perlu waktu lama untuk booking dan menunggu giliran, nanti jadi tertunda lama kalau saya menunggu," ujar dia.

Kota terbesar Australia, Sydney memperpanjang lockdown sepekan lagi dalam upaya menahan wabah varian virus Delta yang sangat menularFoto: Kota terbesar Australia, Sydney memperpanjang lockdown dalam upaya menahan wabah varian virus Delta yang sangat menular (dok. Getty Images/Lisa Maree Williams)

Mulai hari ini semua warga Victoria yang berusia 16 hingga 39 tahun memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin Pfizer di tempat vaksinasi yang dikelola pemerintah.

Di NSW, vaksin Pfizer telah tersedia untuk kelompok usia ini di 12 wilayah, dan akan dapat diakses oleh semua orang dalam kelompok usia ini mulai 30 Agustus. Badan pengawasan obat-obatan Therapeutic Goods Administration (TGA) telah menyetujui penggunaan vaksin Pfizer untuk anak-anak berusia antara 12 dan 15 tahun dalam Skema Asuransi Disabilitas Nasional.

Pfizer juga diperbolehkan bagi anak-anak dalam kelompok usia tersebut yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, serta anak-anak Aborigin.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan negara ini harus siap untuk hidup dengan COVID-19 dan fokus pada 'menangani penyakit serius, rawat inap, kemampuan ICU, kemampuan merespons keadaan seperti itu"

Negara bagian dan teritori menyetujui rencana nasional bulan lalu untuk membuka perbatasan dan mengurangi lockdown setelah 70 hingga 80 persen warga Australia divaksinasi.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads